Jumat, 30 Mei 2014

Jalan Keselamatan Sastra

Judul Buku: Pesan Al-Qur’an Untuk Sastrawan, Esai-Esai Budaya dan Agama
Penulis: Aguk Irawan MN
Penerbit: Jalasutra, Yogyakarta
Cetakan I: 2013
Tebal Halaman: X + 434 hlm
Peresensi: Muhamad Rifai, pemerhati buku, tinggal di Temanggung
http://www.nu.or.id/


Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari seorang sastrawan religius, Aguk Irawan MN. Judulnya “Pesan Al-Qur’an Untuk Sastrawan, Esai-Esai Budaya dan Agama”. Dalam bukunya ini Aguk ingin menunjukan jalan sastrawan dalam berkarya itu selamat. Selamat itu dimaknai, sastrawan dan karyanya bermanfaat, menyebarkan rahmat. Selamat itu baik dirinya, orang lain dan karyanya, baik di dunia dan akhirat. Dan jalan keselamatan itu menurut Aguk berkaitan dengan landasannya berpijak pada sabda Tuhan, Al-Qur’an.

Aguk memulai tulisanya dengan menjelaskan bahwasannya sebelum Al-Qur’an turun, masyarakat Makkah sudah memiliki tradisi bersusastra. Namun kesusastraan mereka, amoral dan hedonis. Mereka menjadi masyarakat yang mengeksklusifkan diri, tercerabut dan mencerabutkan diri dari masyarakat. Salah satu kehadiran Al-Qur’an adalah melakukan kritik atas keberadaan sastrawan jenis ini.

Di sinilah kemudian Aguk menyebutkan Al-Qur’an memiliki perhatian terhadap sastrawan berikut karya sastranya. Ini dibuktikan dengan bagaimana Al-Qur’an menyebutkan kata penyair secara khusus dan jelas sebanyak 10 kali, dan dengan bentuk sinonimnya sekitar 60 kali dan secara istimewa, bahkan menyebut satu surahnya, dengan nama as-Syu’ara (26), berisi keistimewaan peran sastrawan.

Di dalam konteks historis, saat perang Muktah, perang antara pasukan Nabi dengan pasukan Romawi. Jumlah pasukan Nabi sangat sedikit. Ketika melihat pasukan Romawi yang begitu banyak, nyali Muslimin menjadi ciut, saat itulah Ibnu Rahwah tampil dengan puisi-puisi patriotiknya yang mampu mendobrak semangat juang pasukan Nabi, sehingga perang berhasil dimenangkan. Atas jasanya tersebut Rasulullah sering menatap sang penyair dengan wajah tersenyum dan berkata, “padamu semoga Allah memberi kemantapan hati.”

Namun di sisi lain, Allah berfirman, “Al-Qur’an bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali mereka yang beriman, juga bukan ucapan dukun…” (QS al-Haqqah; 41-42). Disini Aguk menunjukkan perbedaan bahwa Nabi bukan seorang penyihir juga bukan seorang penyair. Nabi adalah penerima kalamulah (Al-Qur’an).

Jadi ketika Al-Qur’an diturunkan kepada para penyair jahiliyah Makkah, Al-Qur’an menciptakan fungsi baru dalam kesusastraan. Al-Qur’an tidak menginginkan puisi hanya dipakai sebagai alat untuk mengkhayal ke lembah-lembah tanpa maksud kebaikan, atau hanya untuk mengumbar nafsu dan sejenisnya. Karenanya, Al-Qur’an hanya membenarkan puisi yang sejalan dengan kebaikan. (Hlm 37-38).

Dalam tulisan lain, Aguk mengkritisi keberadaan sastra pop Islam. Dalam hal ini Aguk memposisikan sebagai penengah. Aguk tidak menyetujui kalangan yang mengatakan sastra Islam atau sastra pesantren itu tidak ada. Namun begitu Aguk tidak menyetujui fenomena merebaknya sastra islami di pasaran sekarang adalah representasi sastra Islam. Itu bukan sastra Islam, melainkan sastra mujamalah (basa basi) Islam.

Bagi Aguk sastra islami adalah sastra membumikan nilai-nilai Islam, dengan berbagai substansinya, dan tidak berhenti pada teks sebagai eksplorasi estetis, namun juga mengutamakan isi. Sastra islami hadir semacam wudlu (pembersih) dari perjalanan peradaban yang karut marut oleh hedonisme. Aguk lalu mengkritik terhadap sastra Islam pop selama ini terjebak pada permukaan simbol-simbol Islam secara berhamburan, tanpa disertai dengan substansi penting dan hikmah. (Hlm 48-49).

Secara garis besar buku ini merupakan kumpulan tulisan yang pernah dipublikasikan penulisnya di berbagai media. Sub judulnya esai-esai budaya dan agama. Namun sejatinya tidak semua kumpulan tulisan ini merupakan bentuk tulisan esai, melainkan ada beberapa tulisan berjenis opini dan makalah. Kemudian tulisan naskah berbentuk esai tersebut secara garis besar adalah esai budaya dan agama. Padahal ada beberapa tulisan bertemakan politik dan ekonomi.

Buku ini dibagi dalam empat tema besar. Pertama antara sastra dan pesan agama, ini merupakan inti dari judul naskah buku ini berkaitan pesan Al-Qur’an untuk sastrawan. Kedua jati diri dan identifikasi lewat seni. Dalam tema ini buku ini mengetengahkan bagaimana seniman berseni berkaitan dengan jati diri, identitas berhadapan dengan kenyataan. Ketiga problem tekstualitas dan modernitas. Di sinilah beberapa tema pemikiran, sosial, politik dan ekonomi muncul secara tak sengaja dikaitkan dengan jenis esai budaya dan agama yang menjadi tema besar buku ini. Keempat ruang publik dan nasib humaniora. Tema ini mengungkapkan bagaimana kesenian dan senimannya berada di ruang publik dan atau menciptakan ruang publik yang diinginkannya manusiawi dan berperadaban.

Salah satu kelemahan buku ini, temanya bersebaran, kurang meluas apalagi mendalam. Namun buku ini sebenarnya tetap menarik, mengungkapkan jalan keselamatan bagi seorang sastrawan dengan pijakan kalam Tuhan, Al-Qur’an. Tentunya ini relevan dengan kondisi kesusastraan kita, berkaitan dengan munculnya berita sastrawan yang melakukan tindakan asusila dan polemik terbitnya 33 tokoh sastrawan berpengaruh di Indonesia, yang salah satu namanya diragukan pengaruhnya sebagai sastrawan.

Aguk dalam hal ini terlihat layaknya kebanyakan kalangan Nahdliyin, cenderung memilih tengah-tengah, menolak ekstrem kiri dan kanan, menolak terlalu liberal dan material, memunculkan spiritual. Oleh karenanya Aguk menolak sastra pop islami yang menjadikan sastra Islam islamnya basa basi. Dan Aguk menolak sastra kontemporer, sastrawangi, yang hanya menghadirkan pembebasan diri manusia untuk berlendir, menggumbar syahwat. ***

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito