Rabu, 01 Juni 2011

Dewi Sri

Rodli TL
http://sastra-indonesia.com/

Adegan 1

Musik gamelan dan rancak bambu
Para penari bergerak seperti ular, gerakannya lincah dan menggelombang. Gerakannya nampak indah. Dari tubuh tarian ular itu muncul perempuan cantik menari dengan tarian yang lebih indah, namun tetap seirama dengan kelompok penari lain. Perempuan cantik itu adalah Dewi Sri

Adegan 2

Beberapa menit kemudian, muncul Batara Guru dengan tariannya. Ia mengamati Dewi Sri yang masih menari.

Adegan 3

Kelompok penari ular sawah itu bergerak mengelilingi Dewi Sri, lalu pergi meninggalkannya.

Adegan 4

Dewi Sri terus menari sendiri. Dan mendekatlah batara guru. Ia bergerak menari menemani Dwi sri.
Musik berhenti.

1. Batara Guru : Bersama engkau aku menari Dewi, aku menemukan akar-akar kehidupan. Kehidupan itu bernafas sejuk, nafasnya diantara akar-akar tanah. Engkau adalah Maha Dewi. Para Dewa menaruh hati padamu. Kecantikanmu membuatku jatuh cinta Dewi
2. Dewi Sri : Batara Guru, saya telah berjanji pada ibu, saya turun dari Taman Sorga Loka dengan maksud menyampaikan amanat hidup.
3. Batara Guru : Sungguh, engkau adalah Maha Dewi tercantik..
4. Dewi Sri : maaf, Batara Guru. Saya harus pergi sekarang ke Buana Panca Tengah. Kedatanganku sangat dinanti. Kami tidak bisa membiarkan mereka tidak menemukan makanan.

Musik
Dewi Sri meninggalkan Batara Guru

Adegan 5

Orang-orang menari. Namun tariannya amat lemah. Mereka terlihat kelaparan.
Orang-orang : (menari dan menyanyi dengan tidak bertenaga)
Tiada daun, buah, dan biji yang perut menjadi kenyang
Duh, dewa-dewi di atas kahyangan
Lapar, lapar, lapar tidak tertahankan

Adegan 6

Dewi Sri turun, awalnya ia larut sedih, namun ia cepat sadar. Ia tidak boleh larut. Ia datang ke bumi dengan maksud membuat orang-orang mendapatkan makanan. Dwi Sri lalu menari dengan gerakan yang agak cepat dan indah. Orang-orang merespon Dwi Sri

5. Orang 1 : Nak, tarianmu cukup indah
6. Orang 2 : Engkau pasti dari Taman Sorga Loka
7. Orang 3 : Engkau adalah bidadari
8. Orang 4 : Saya yakin, bidadari itu membawa berkah
9. Orang 5 : membawa sesuatu yang bisa dimakan
10. Orang 6 : Dia adalah kehidupan dari kahyangan untuk kita semua

Dewi Sri tersenyum. Ia menari pelan. Tariannya menggambarkan orang yang sedang nampek (nebar benih padi), tandur (menanam padi), Ani-ani (memanen).

Orang-orang seperti dituntun untuk mengikuti gerakan Dewi Sri. Sesaat kemudian gerakan menjadi rancak dan cepat. Dwi Sri berhenti menari Ia nampak senang mengamati Orang-orang punya semangat hidup kembali. Melihat orang-orang bergembira menebar dan menanam padi, lalu memanennya dengan tarian.

11. Orang 1 : Sang Dewilah yang telah menjadikan tanah kita menjadi tetumbuhan yang bisa dimakan. Dia adalah Dewi Padi juga Dewi Kesuburan.
12. Orang 2 : Benih itu menjadi tumbuhan yang semilir
13. Orang 3 : Kita memiliki semangat hidup lagi
14. Orang 4 : Kita kembali seperti penganten
15. Orang 5 : Ya, kita laksana Raden Kamajaya yang sedang jatuh cinta pada Dewi kamaratih
16. Orang 6 : Dia adalah Dewi Sri, Dewi Kesuburan
17. Orang 1 :D alam jiwa Sang Dewi, kita menemukan akar-akar kehidupan. Akar-akar itu adalah dian. Akar-akar itu sehangat susu ibu.

Orang-orang menari dan menyanyi
“tanah kita adalah sorga
Tumbuh padi menjadi nasi
Dimakan pagi, siang dan malam hari”

Mereka terus bergembira sampai malam. Dan tertidur tenang. Malam hari muncul babi.

18. Orang 1 : Ayo bangun, bangun! Ada babi kecil, ada babi kecil! Babi itu merusak tanaman kita

Orang-orang serentak bangun dengan beriringan musik kentongan. Gerakannya menjadi tarian menangkap babi. Namun mereka kwalahan.

19. Orang 1 : kita harus meminta pertolongan Dewi Sri

Orang-orang membentuk formasi memanggil-manggil Dewi Sri.

20. Orang-orang : (memanggil dewi sri)

Sang Hyang Dewi, engkau adalah Dewi Kesuburan kami.
Ragamu adalah seperti raga kami
Hidupkanlah raga yang tanah ini dengan kesegaran buah dadamu.
Sucikanlah tanah yang kotor ini.
Usirlah hama-hama pemutus nadi hidup itu.
Usirlah bala-bala yang mengancam tanah dan sawah kami

Dwi sri kemudian tiba-tiba muncul di tengah orang-orang. Dwi sri bergerak menari dalam lingkaran orang-orang.

21. Dwi Sri : Janganlah engkau terus hidup dengan kebathilan.
22. Babi : Aku dihukum Sang Batara Guru
23. Dwi Sri : Karena engkau terus menerus hidup dalam kesombongan
24. Babi : Aku telah bersumpah Dewi, selama hidupku tidak akan puas bila tidak berbuat jahil pada makhluk apa saja.
25. Dwi Sri : Namun jangan pada tanaman padi.
26. Babi : Justru tetumbuhan padi adalah makanan kesukaanku.
27. Dwi Sri : Tetumbuhan itu bukan untukmu
28. Babi : Dwi Sri, Aku turun dari kahyangan ini dengan maksud agar aku leluasa melakukan apa saja. Aku tidak mau terikat pada peraturan dewa-dewa. Maka jangan larang aku itu memakan tanaman padi yang hijau dan subur itu
29. Dwi Sri : Padi itu aku yang membawa dari kahyangan, padi itu adalah raga dan jiwaku. Di sana terdapat kesegaran susu buah dadaku. Dan disanalah kesuburan bunga-bunga jiwaku
30. Babi : (tertawa) Aku tidak peduli dengan kata-kata sucimu.(Tertawa) Saya akan melakukan apa saja atas kehendak hasratku. (Tertawa). Minggirlah, jangan halangi aku untuk memakan tumbuhan itu.
31. Dwi Sri :Engkau yang harus pergi!

Dwi sri menjadi ular lalu bertarung dengan babi. Pertarungannya sangat sengit. Dan akhirnya babi kwalahan dan lari tungganglanggang.

32. Orang-Orang : terimakasih, Sang Hyang Dewi. Sujud sukur atas karunia pertolonganmu. Sujud sukur akan karunia kesuburan. Sang Hyang Dewi Sri, Dewi kesuburan petani.

Musik menghentak keras. Semua tokoh statis dengan formasi pemujaan terhadap Dewi Sri. Musik lamat-lamat menghilang sebagai pertanda pertunjukan selesai.

Tamat

Lamongan, 25 Mei 2010

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito