Mala M.S
Arif cowok tampan dan kaya. Namun sayang, di pesantren dia dan teman temannya (atau biasa disebut gank) terkenal nakal. Itu yang menyebabkan banyak Ustadz yang nggak terlalu suka pada Arif. Tapi tidak dengan Ustadz Hakim, beliau amat perhatian dengan Arif. Dibandingkan dengan Ustadz-Ustadz lainnya. Ustadz Hakim termasuk Ustadz yang paling muda dan dekat dengan para Santri.
Ustadz Hakim ingin sekali bisa merubah sifat Arif. Berbagai cara dia lakukan agar bisa dekat dengan Arif namun semuanya sia-sia. Hati Arif terlalu keras untuk ditaklukkan. Di sisi lain, banyak Santri yang iri karena Ustadz Hakim sangat perhatian pada Arif.
“Maaf Tadz, apa saya boleh bertanya sesuatu pada Ustadz?”
“Tentu saja boleh.” Jawab Ustadz Hakim lembut
“Em…kalau boleh saya tahu, kenapa Ustadz begitu perhatian pada Arif? Padahal, Arif kan anaknya…” Karena takut menyakiti hati Ustadz Hakim, Santri itu tidak meneruskan ucapannya
Ustadz hakim terdiam sejenak, lalu berkata, “Pada suatu saat nanti, kalian akan tahu kenapa aku sangat perhatian pada Arif.”
***
Hari ini pesantren mengadakan ziarah ke Wali Songo. Semua Santri mengikuti acara ini. Tidak terkecuali Arif. Ustadz Hakim juga ikut dalam ziarah tersebut.
Ketika perjalanan sampai di Sunan Kudus, Arif memisahkan diri dari rombongan. Istighosah pun dimulai. Ustadz Hakim mengedarkan pandangannya, tapi dia tidak juga menemukan sosok Arif. Karena khawatir, Ustadz Hakim pergi keluar untuk mencari Arif.
Dalam perjalanan mencari Arif, Ustadz Hakim melihat sekelompok preman sedang mengeroyok seseorang. Karena kasihan, Ustadz Hakim menolong orang itu. Ustadz Hakim sangat kaget karena ternyata orang yang beliau tolong adalah Arif. Tanpa berpikir lama, Ustadz Hakim membawa Arif ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, Ustadz Hakim menghubungi rombongan dan keluarga Arif untuk memberi kabar tentang sesuatu yang telah menimpa Arif.
Setelah menjenguk Arif, para rombongan segera melanjutkan ziarah. Sedangkan Arif, masih harus dirawat di rumah sakit karena keadaannya masih lemah akibat pengeroyokan tadi. Ustadz Hakim memutuskan untuk menemani Arif di rumah sakit. Sedangkan orang tua Arif, mereka belum bisa datang karena masih harus menyelesaikan bisnisnya di Luar Negeri.
Pada malam itu, Ustadz Hakim mencoba untuk berbicara dengan Arif dari hati ke hati.
“Rif, kenapa para preman itu menghajar kamu?” Tanya Ustadz Hakim dengan nada halus. Namun Arif tak menjawab pertanyaan Ustadz Hakim. Ia malah menatap mata Ustadz Hakim tajam-tajam seperti hendak memangsanya.
“Apa kamu berbuat salah pada mereka?” Tanya Ustadz Hakim lagi
“Udalah, Ustadz nggak usah pura-pura perhatian dan sok baik pada saya. Semua orang di dunia ini sama. Semuanya egois dan nggak mau ngertiin perasaan orang lain.”
Kali ini agaknya Ustadz Hakim sedikit kaget mendengar ucapan Arif yang begitu kasar dan sarkas tidak seperti biasa-biasanya.
“Tidak Rif, Ustadz tidak pernah pura-pura perhatian atau sok baik pada kamu dan juga tidak semua orang di dunia itu egois.”
“Tapi buktinya, orang tuaku dan teman-temanku, mereka semua egois.”
“Ustadz faham semua itu. Karena Ustadz juga pernah merasakannya. Bahkan jauh lebih menyakitkan dari pada kamu. Dan Ustadz tidak ingin kamu mengalami hal seperti yang Ustadz alami.”
“Maaf, Ustadz bisa tinggalkan saya? Karena saya ingin sendiri.”
“Baik, Ustadz akan keluar. Kalau kamu ada perlu apa-apa, kamu panggil saja Ustadz. Assalamualaikum.”
“Waalaikum Salam.” Jawab Arif dengan nada pelan dan sekenanya.
Setelah percakapan singkat itu, ternyata secara diam-diam Arif merenungi apa yang dikatakan oleh Ustadz Hakim ‘Ustadz hakim nggak ingin aku mengalami hal seperti yang beliau alami. Apa maksudnya?’ Ucap Arif dalam hati.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit dan kondisi Arif juga mulai membaik, Arif pun diperbolehkan pulang oleh dokter.
***
Seperti hari-hari biasa, pengajian pagi berlangsung di Pesantren tempat Arif belajar. Dan seperti biasa, Arif nggak pernah ikut pengajian. Tidak hanya pengajian pagi saja, pengajian malam pun dia nggak pernah ikut mengaji. Dia selalu keluar pada jam mengaji atau diniyah. Kadang, dia pergi sendiri. Kadang juga bersama ganknya.
Setelah pengajian, Ustadz Hakim pergi ke kantor. Beberapa saat kemudian, terdengar suara orang mengetuk pintu yang disusul dengan ucapan salam.
Tok… tok… tok…
“Assalamualaikum.” Suara itu terdengar sangat pelan
“Waalaikum Salam.” Jawab Ustadz Hakim seraya membuka pintu. Betapa terkejut Ustadz Hakim; dilihatnya Arif dengan memakai peci putih berdiri di depan pintu. Tapi perasaan itu disimpannya dalam-dalam.
“Eh, Arif. Ayo masuk! Ustadz Hakim mengajak Arif masuk ke ruangan kamarnya.
“Ada apa Rif ?” Tanya Ustadz hakim setelah mempersilahkan Arif duduk
“Saya mau minta maaf Ustadz. Karena kemarin waktu di rumah sakit, saya sudah berkata kasar pada Ustadz dan saya juga mau ngucapin terima kasih karena waktu saya dirawat di rumah sakit, Ustadz sudah jagain saya. Dan ini, sebagai tanda terima kasih saya pada Ustadz.” Ucap Arif seraya memberikan amplop pada Ustadz Hakim.
“Tidak perlu Rif.” Ustadz Hakim mengembalikan amplop itu pada Arif.
“Lalu, saya harus membalasnya dengan apa?”
“Cukup dengan kamu belajar dengan serius dan mau merubah sifat-sifat buruk kamu, maka Ustadz akan sangat bahagia. Bahkan tidak hanya Ustadz saja, orang tua kamu, teman-teman kamu juga akan sangat bahagia.”
“Orang tua? Mana mungkin! Mereka tidak pernah mempedulikan saya.” Ucap Arif sedikit emosi.
“Rif, sekarang Ustadz mau tanya. Kamu paham tidak dengan omongan Ustadz waktu di rumah sakit?” Tanya Ustadz Hakim meredakan emosi Arif
“Em… yang Ustadz nggak ingin saya mengalami seperti yang Ustadz alami?”
“Iya. Kamu paham tidak?”
Arif menggelengkan kepala. Ustadz hakim menyandarkan tubuhnya ke dinding kamar yang tampak kumal karena mulai rapuh.
“Rif, Ustadz ngerti kok kenapa sifat-sifat kamu seperti ini. Ustadz dulu juga seperti kamu. Jangankan dapat perhatian, bertemu saja cuma setahun sekali. Karena nggak tahan, Ustadz kabur dari rumah. Ustadz bergabung dengan preman-preman jalanan. Suatu hari, Ustadz ketahuan mencuri. Dikejar massa, Ustadz lari hingga bertemu dengan seorang petani yang baik hati menyembunyikan Ustadz. Akhirnya petani tadi menjadikan Ustadz menjadi anak angkatnya. Ustadz sangat bahagia karena beliau sangat menyayangi Ustadz. Sejak saat itu, Ustadz memutuskan untuk berubah dan pergi ke pesantren. Ya… pesantren inilah pilihan Ustadz. Namun sayang, ketika Ustadz baru tinggal 2 bulan di pesantren, Ayah angkat Ustadz telah meninggal. Setelah Ustadz kembali ke pesantren, beberapa bulan kemudian Ustadz resmi diangkat menjadi Ustadz di pesantren ini sampai saat ini.”
“Terus, bagaimana dengan orang tua Ustadz?”
“Sebenarnya, mereka sangat sayang pada Ustadz. Ketika Ustadz kabur, mereka semua mencari Ustadz. Dan setelah mereka tahu kalau Ustadz ada di pesantren ini, mereka datang ke sini dan mengajak Ustadz pulang. Tapi Ustadz tidak mau karena Ustadz lebih senang tinggal di pesantren ini. Setelah itu orang tua Ustadz kembali ke Malaysia sebagai TKI. Dan setiap tengah bulan sekali mereka pulang ke Indonesia. Biasanya kalau mereka pulang, Ustadz juga pulang. Atau kadang mereka yang datang menjenguk Ustadz ke pesantren.”
Setelah mendengar cerita panjang dari Ustadz Hakim, Arif akhirnya sadar dan berjandi akan berubah lebih baik.
***
Ustadz Hakim sangat senang melihat perubahan Arif. Ustadz Hakim mencoba memberitahu orang tua Arif agar mereka lebih memperhatikan Arif. dan Alhamdulillah. Mereka mau mengerti akan keberadaan Arif; yang sebenarnya masih sangat membtuhkan perhatian, belaian kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Karena semua itu tidak akan pernah didapatkan seorang anak di pesantren.
Arif sangat senang karena mamanya memutuskan untuk tinggal di kampung halaman. Dan hampir setiap tiga bulan bulan sekali, Papanya pun menyempatkan diri pulang ke Indonesia untuk melihat perkembangan pendidikan anaknya dan menjalin tali silaturrahmi kepada sanak saudara dan tetangga.
Dan Arif pun menyadari bahwa kurangnya perhatian orang tua bukanlah alasan untuk menjadi anak yang nakal, tidak bisa diatur, cenderung merasa bebas dan melakukan tindakan semaunya. Karena dibalik itu semua sebenarnya Allah telah menakar kadar keimanan seorang hamba.**
Lamongan, 2008
Selasa, 05 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Azis Masyhuri
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Riyadi Amar
A. Yusrianto Elga
A.H. J Khuzaini
A.J. Susmana
A.S Laksana
Abd. Basid
Abdul Azis Sukarno
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S
Abdurrahman Wachid
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Sunjayadi
Adek Alwi
Adi Faridh
Adian Husaini
Adreas Anggit W.
Adrizas
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agni Rahadyanti
Aguk Irawan M.N.
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Hartanto
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Naufel
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Airlangga Pribadi
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Aldila Avrikartika
Alfred Tuname
Ali Audah
Ali Soekardi
Amien Wangsitalaja
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
Andry Deblenk
Angela
Anggota FSL
Anggraini Lubis
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Septian
Anwar Nuris
Any Rufaidah
APSAS (Apresiasi Sastra)
Arafat Nur
Ari Saputra
Ariany Isnamurti
Arie Yani
Arief Junianto
Arifin Hakim
Arim Kamandaka
Arina Habaidillah
Armada Riyanto CM
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan
Arysio Santos
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atafras
Atmakusumah
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Babad Nuca Nepa
Babe Derwan
Badrut Tamam
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bambang Kuncoro
Bambang Satriya
Bambang Sugiharto
Bandung Mawardi
Banyuwangi
Bengawan Solo di Karanggeneng
Beni Setia
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Biografi
Blambangan kuno
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bujang Tan Domang
Bung Tomo
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cerbung
Cerkak
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
CNN Indonesia
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahlan Kong
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Daniel Paranamesa
Danilo Kis
Danuji Ahmad
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David ZA
Dea Anugrah
Dedi Pramono
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dian
Diana A.V. Sasa
Didin Tulus
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Diskusi buku
Djibril Muhammad
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djulianto Susantio
Dody Yan Masfa
Dom Dinis
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwidjo U. Maksum
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Purwanto
Edith Koesoemawiria
EH Ismail
Eidi Krina Jason Sembiring
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Endarmoko
Eko Nuryono
Elin Yunita Kristanti
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Em Syuhada’
Emha Ainun Nadjib
Eny Rose
Eriyanti
Esai
Evan Ys
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fakhrudin Aris
Fanani Rahman
Fariz al-Nizar
Faruk
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fauzan Al-Anzhari
Fazabinal Alim
Felix K Nesi
Ferdiansyah Thajib
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Forum Sastra Lamongan
Furqon Lapoa
Galuh Tulus Utama
Ganug Nugroho Adi
Gde Artawan
Gede Mugi Raharja
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gito Waluyo
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
H.B. Jassin
Haaretz
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamzah Fansuri
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Harry Susilo
Hartono Harimurti
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hawe Setiawan
Henri Nurcahyo
Hepi Andi Bastoni
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Santoso
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Joni Putra
Hikmat Gumelar
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
I Made Prabaswara
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Yunanto
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra J. Piliang
Indra Tjahjadi
Indra Tranggono
IPNU Kabupaten Lamongan 1955
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iwan Kurniawan
Iwank
Jadid Al Farisy
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D Rahman
Jamaluddin Mohammad
Jamrin Abubakar
Jauhari Zailani
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joao Ruiz De Castelo Branco
Johan Khoirul Zaman
John Halmahera
John Sinartha Wolo
Joko Budhiarto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K.H. Anwar Manshur
K.H. Ma'ruf Amin
Karanggeneng
Kasnadi
Katrin Bandel
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kingkin Puput Kinanti
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
KOSTELA
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kukuh Yudha Karnanta
Kurnia EF
L. Ridwan Muljosudarmo
Laksmi Sitoresmi
Lamongan
Lamongan 1916
Larung Sastra
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Lina Kelana
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
Loe Lan Ing
Lukisan Rengga AP
Lukman Santoso Az
Lutfi Rakhmawati
Lynglieastrid Isabellita
Lysander Kemp
M Anta Kusuma
M. Aan Mansyur
M. Harir Muzakki
M. Latief
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Majelis Sastra Asia Tenggara
Makalah Tinjauan Ilmiah
Mala M.S
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Margita Widiyatmaka
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marsi Ragaleka
Martin Aleida
Martin Lings
Masdharmadji
Mashuri
Mathori A Elwa
Matroni Muserang
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Mohammad Eri Irawan
Muafiqul Khalid MD
Mudjia Rahardjo
Muh Syaifullah
Muhajir Arifin
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alimudin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yamin
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Musfi Efrizal
Muslim Kasim
Musyafak
Nadhi Kiara Zifen
Nafi’ah Al-Ma’rab
Nailunni’am
Naqib Najah
Naskah Teater
Nasrullah Thaleb
Nawa Tunggal
Nevatuhella
Nezar Patria
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nitis Sahpeni
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nunung Nurdiah
Nurel Javissyarqi
Nurjanah
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi
Obrolan
Octavio Paz
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pagelaran Musim Tandur
Pawang Surya Kencana
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
PDS HB Jassin
Pesantren Tebuireng
Petrus Nandi
Philipus Parera
Pipiet Senja
Plato
Pramoedya Ananta Toer
Pratono
Pringadi AS
Priyatna Abdurrasyid
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
R Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Rahmat Sularso Nh
Raihul Fadjri
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ranang Aji SP
Ratnaning Asih
Ratno Fadillah
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Rengga AP
Resensi
Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992
Rheza Ardiansyah
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riyadhus Shalihin
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rojiful Mamduh
Romi Zarman
Rosihan Anwar
Roso Titi Sarkoro
Rudy Polycarpus
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabine Mueller
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Samin
Samsudin Adlawi
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sapardi Djoko Damono
Saparinah Sadli
Sartika Dian Nuraini
Sarworo Sp
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Satriwan
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sejarah
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Siwi Dwi Saputro
Siwi Tri Puji B
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Solo Exhibition Rengga AP
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
St Sularto
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sudartomo Macaryus
Sugiarta Sriwibawa
Sugiarto
Sujatmiko
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suripto SH
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutamat Arybowo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syamsudin Walad
Syi'ir
Sylvianita Widyawati
Syu'bah Asa
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Th Sumartana
Thales
Theo Uheng Koban Uer
Timur Budi Raja
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
To Take Delight
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tomas Transtroemer
Tosa Poetra
Toto Gutomo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Ulil Abshar-Abdalla
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W. Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Awaludin
Warih Wisatsana
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wemmy Alfadhli
Wicaksono
Widya Oktaviani
Wina Bojonegoro
Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan
Wisnu T Hanggoro
Wowok Hesti Prabowo
Y Alprianti
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yanto Musthofa
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yok’s Slice Priyo
Yoks Kalachakra
Yona Primadesi
Yoram Kaniuk
Yunit Permadi
Yusi A. Pareanom
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Rachmat Sugito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar