Selasa, 05 Agustus 2008

USTADZ HAKIM

Mala M.S

Arif cowok tampan dan kaya. Namun sayang, di pesantren dia dan teman temannya (atau biasa disebut gank) terkenal nakal. Itu yang menyebabkan banyak Ustadz yang nggak terlalu suka pada Arif. Tapi tidak dengan Ustadz Hakim, beliau amat perhatian dengan Arif. Dibandingkan dengan Ustadz-Ustadz lainnya. Ustadz Hakim termasuk Ustadz yang paling muda dan dekat dengan para Santri.

Ustadz Hakim ingin sekali bisa merubah sifat Arif. Berbagai cara dia lakukan agar bisa dekat dengan Arif namun semuanya sia-sia. Hati Arif terlalu keras untuk ditaklukkan. Di sisi lain, banyak Santri yang iri karena Ustadz Hakim sangat perhatian pada Arif.

“Maaf Tadz, apa saya boleh bertanya sesuatu pada Ustadz?”
“Tentu saja boleh.” Jawab Ustadz Hakim lembut
“Em…kalau boleh saya tahu, kenapa Ustadz begitu perhatian pada Arif? Padahal, Arif kan anaknya…” Karena takut menyakiti hati Ustadz Hakim, Santri itu tidak meneruskan ucapannya

Ustadz hakim terdiam sejenak, lalu berkata, “Pada suatu saat nanti, kalian akan tahu kenapa aku sangat perhatian pada Arif.”
***

Hari ini pesantren mengadakan ziarah ke Wali Songo. Semua Santri mengikuti acara ini. Tidak terkecuali Arif. Ustadz Hakim juga ikut dalam ziarah tersebut.

Ketika perjalanan sampai di Sunan Kudus, Arif memisahkan diri dari rombongan. Istighosah pun dimulai. Ustadz Hakim mengedarkan pandangannya, tapi dia tidak juga menemukan sosok Arif. Karena khawatir, Ustadz Hakim pergi keluar untuk mencari Arif.
Dalam perjalanan mencari Arif, Ustadz Hakim melihat sekelompok preman sedang mengeroyok seseorang. Karena kasihan, Ustadz Hakim menolong orang itu. Ustadz Hakim sangat kaget karena ternyata orang yang beliau tolong adalah Arif. Tanpa berpikir lama, Ustadz Hakim membawa Arif ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, Ustadz Hakim menghubungi rombongan dan keluarga Arif untuk memberi kabar tentang sesuatu yang telah menimpa Arif.

Setelah menjenguk Arif, para rombongan segera melanjutkan ziarah. Sedangkan Arif, masih harus dirawat di rumah sakit karena keadaannya masih lemah akibat pengeroyokan tadi. Ustadz Hakim memutuskan untuk menemani Arif di rumah sakit. Sedangkan orang tua Arif, mereka belum bisa datang karena masih harus menyelesaikan bisnisnya di Luar Negeri.

Pada malam itu, Ustadz Hakim mencoba untuk berbicara dengan Arif dari hati ke hati.
“Rif, kenapa para preman itu menghajar kamu?” Tanya Ustadz Hakim dengan nada halus. Namun Arif tak menjawab pertanyaan Ustadz Hakim. Ia malah menatap mata Ustadz Hakim tajam-tajam seperti hendak memangsanya.

“Apa kamu berbuat salah pada mereka?” Tanya Ustadz Hakim lagi
“Udalah, Ustadz nggak usah pura-pura perhatian dan sok baik pada saya. Semua orang di dunia ini sama. Semuanya egois dan nggak mau ngertiin perasaan orang lain.”
Kali ini agaknya Ustadz Hakim sedikit kaget mendengar ucapan Arif yang begitu kasar dan sarkas tidak seperti biasa-biasanya.

“Tidak Rif, Ustadz tidak pernah pura-pura perhatian atau sok baik pada kamu dan juga tidak semua orang di dunia itu egois.”
“Tapi buktinya, orang tuaku dan teman-temanku, mereka semua egois.”
“Ustadz faham semua itu. Karena Ustadz juga pernah merasakannya. Bahkan jauh lebih menyakitkan dari pada kamu. Dan Ustadz tidak ingin kamu mengalami hal seperti yang Ustadz alami.”

“Maaf, Ustadz bisa tinggalkan saya? Karena saya ingin sendiri.”
“Baik, Ustadz akan keluar. Kalau kamu ada perlu apa-apa, kamu panggil saja Ustadz. Assalamualaikum.”
“Waalaikum Salam.” Jawab Arif dengan nada pelan dan sekenanya.
Setelah percakapan singkat itu, ternyata secara diam-diam Arif merenungi apa yang dikatakan oleh Ustadz Hakim ‘Ustadz hakim nggak ingin aku mengalami hal seperti yang beliau alami. Apa maksudnya?’ Ucap Arif dalam hati.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit dan kondisi Arif juga mulai membaik, Arif pun diperbolehkan pulang oleh dokter.
***

Seperti hari-hari biasa, pengajian pagi berlangsung di Pesantren tempat Arif belajar. Dan seperti biasa, Arif nggak pernah ikut pengajian. Tidak hanya pengajian pagi saja, pengajian malam pun dia nggak pernah ikut mengaji. Dia selalu keluar pada jam mengaji atau diniyah. Kadang, dia pergi sendiri. Kadang juga bersama ganknya.
Setelah pengajian, Ustadz Hakim pergi ke kantor. Beberapa saat kemudian, terdengar suara orang mengetuk pintu yang disusul dengan ucapan salam.

Tok… tok… tok…
“Assalamualaikum.” Suara itu terdengar sangat pelan
“Waalaikum Salam.” Jawab Ustadz Hakim seraya membuka pintu. Betapa terkejut Ustadz Hakim; dilihatnya Arif dengan memakai peci putih berdiri di depan pintu. Tapi perasaan itu disimpannya dalam-dalam.

“Eh, Arif. Ayo masuk! Ustadz Hakim mengajak Arif masuk ke ruangan kamarnya.
“Ada apa Rif ?” Tanya Ustadz hakim setelah mempersilahkan Arif duduk
“Saya mau minta maaf Ustadz. Karena kemarin waktu di rumah sakit, saya sudah berkata kasar pada Ustadz dan saya juga mau ngucapin terima kasih karena waktu saya dirawat di rumah sakit, Ustadz sudah jagain saya. Dan ini, sebagai tanda terima kasih saya pada Ustadz.” Ucap Arif seraya memberikan amplop pada Ustadz Hakim.

“Tidak perlu Rif.” Ustadz Hakim mengembalikan amplop itu pada Arif.
“Lalu, saya harus membalasnya dengan apa?”
“Cukup dengan kamu belajar dengan serius dan mau merubah sifat-sifat buruk kamu, maka Ustadz akan sangat bahagia. Bahkan tidak hanya Ustadz saja, orang tua kamu, teman-teman kamu juga akan sangat bahagia.”
“Orang tua? Mana mungkin! Mereka tidak pernah mempedulikan saya.” Ucap Arif sedikit emosi.

“Rif, sekarang Ustadz mau tanya. Kamu paham tidak dengan omongan Ustadz waktu di rumah sakit?” Tanya Ustadz Hakim meredakan emosi Arif
“Em… yang Ustadz nggak ingin saya mengalami seperti yang Ustadz alami?”
“Iya. Kamu paham tidak?”
Arif menggelengkan kepala. Ustadz hakim menyandarkan tubuhnya ke dinding kamar yang tampak kumal karena mulai rapuh.

“Rif, Ustadz ngerti kok kenapa sifat-sifat kamu seperti ini. Ustadz dulu juga seperti kamu. Jangankan dapat perhatian, bertemu saja cuma setahun sekali. Karena nggak tahan, Ustadz kabur dari rumah. Ustadz bergabung dengan preman-preman jalanan. Suatu hari, Ustadz ketahuan mencuri. Dikejar massa, Ustadz lari hingga bertemu dengan seorang petani yang baik hati menyembunyikan Ustadz. Akhirnya petani tadi menjadikan Ustadz menjadi anak angkatnya. Ustadz sangat bahagia karena beliau sangat menyayangi Ustadz. Sejak saat itu, Ustadz memutuskan untuk berubah dan pergi ke pesantren. Ya… pesantren inilah pilihan Ustadz. Namun sayang, ketika Ustadz baru tinggal 2 bulan di pesantren, Ayah angkat Ustadz telah meninggal. Setelah Ustadz kembali ke pesantren, beberapa bulan kemudian Ustadz resmi diangkat menjadi Ustadz di pesantren ini sampai saat ini.”

“Terus, bagaimana dengan orang tua Ustadz?”
“Sebenarnya, mereka sangat sayang pada Ustadz. Ketika Ustadz kabur, mereka semua mencari Ustadz. Dan setelah mereka tahu kalau Ustadz ada di pesantren ini, mereka datang ke sini dan mengajak Ustadz pulang. Tapi Ustadz tidak mau karena Ustadz lebih senang tinggal di pesantren ini. Setelah itu orang tua Ustadz kembali ke Malaysia sebagai TKI. Dan setiap tengah bulan sekali mereka pulang ke Indonesia. Biasanya kalau mereka pulang, Ustadz juga pulang. Atau kadang mereka yang datang menjenguk Ustadz ke pesantren.”
Setelah mendengar cerita panjang dari Ustadz Hakim, Arif akhirnya sadar dan berjandi akan berubah lebih baik.
***

Ustadz Hakim sangat senang melihat perubahan Arif. Ustadz Hakim mencoba memberitahu orang tua Arif agar mereka lebih memperhatikan Arif. dan Alhamdulillah. Mereka mau mengerti akan keberadaan Arif; yang sebenarnya masih sangat membtuhkan perhatian, belaian kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Karena semua itu tidak akan pernah didapatkan seorang anak di pesantren.

Arif sangat senang karena mamanya memutuskan untuk tinggal di kampung halaman. Dan hampir setiap tiga bulan bulan sekali, Papanya pun menyempatkan diri pulang ke Indonesia untuk melihat perkembangan pendidikan anaknya dan menjalin tali silaturrahmi kepada sanak saudara dan tetangga.

Dan Arif pun menyadari bahwa kurangnya perhatian orang tua bukanlah alasan untuk menjadi anak yang nakal, tidak bisa diatur, cenderung merasa bebas dan melakukan tindakan semaunya. Karena dibalik itu semua sebenarnya Allah telah menakar kadar keimanan seorang hamba.**

Lamongan, 2008

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito