Senin, 01 Juli 2013

Memahat Mega Makna; Solidaritas dan Ekspresi Penyair

Alam Terkembang *
Riau Pos, 12 Mei 2013

Puisi dan Realitas

SEBUAHpuisi tak pernah alpa atau dusta pada realitas. Puisi membuka mata penyair pada setiap jengkal kejadian. Ia merekam apa saja yang ia lihat dan ia dengar. Tak terbatas oleh ruang dan waktu. Maka, puisi jualah yang mencatatnya dalam lembar sejarah yang tak pernah lekang. Antara puisi dan realitas tak bisa dipisahkan. Puisi selalu mengangkat yang lama ke permukaan agar tetap baru dan terbaharukan, untuk bisa dinikmati sepanjang waktu.
Setiap tulisan yang mengalir dari penulis adalah anugerah, bila puisi dimaknai sebagai sarana kontemplasi. Puisi tidak setakat hidang estetika nutrisi kegalauan hati penyair saja. Padanya dapat ditautkan berbagai makna penggerak fitrah jiwa yang menuju nilai kebaikan. Ada ruang harap yang didedahkan dari sang penyair untuk menghindari kemunafikan. Puisi dapat dikatakan sebagai representasi penyair. Bila penyair menghidangkan puisi yang juga dapat ia pahami, dan menjadi wujud eksistensi diri.

Solidaritas Penyair

Di tangan-tangan penyair yang karyanya termaktub dalam Memahat Mega Makna puisi ternyata bukan saja wujud eksistensi diri belaka, tapi juga sebuah eksistensi solidaritas. Para penyair ini menghimpunkan karya-karyanya untuk satu semangat, yakni solidaritas kemanusian untuk rakyat Palestina. Buku-buku yang telah dicetak dipasarkan lewat pelbagai jaringan. Tak tanggung-tanggung, seratus persen keuntungan akan disalurkan ke rakyat Pelestina lewat kelembagaan yang ada.

Bentuk solidaritas seperti itu juga pernah ditunjukkan oleh kalangan seniman kepada sastrawan senior Hamsad Rangkuti. Kala Hamsad Rangkuti yang sedang terbaring di rumah sakit, sederet seniman menggalang dana untuk diberikan kepada Hamsad. Sehingga terkumpul sejumlah donasi yang diperuntukkan untuk Hamsad.

Solidaritas tersebut mereka tunjukkan lewat mendedahkan karya Hamsad lewat suatu kegiatan. Dalam kegiatan tersebut misalnya Aktris Lola Amaria tampil dengan membacakan sebuah cerpen Kunang-Kunang karya sang sastrawan. Ia tampil penuh penjiwaan sehingga membuat para penonton berdecak kagum. Butet Kartaradjasa juga membacakan cerpen karya Hamsad.

Tidak itu saja. Di penghujung tahun 2012, dalam rangka Hari HAM internasional, Bengkel Sastra UNJ menggelas Pentas Solidaritas Sastra untuk Palestina, di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan. Para pengisi acara antara lain Taufiq Ismail, Sujiwo Tejo, Hidayat Nurwahid, Didi Petet, A. Fuadi, Habiburrahman Elshirazy, Fathin Hamama, Helvy Tiana Rosa, Fahira Idris, Astri Ivo, Dude Herlino, Oki Setiana Dewi, Ozy Syahputra, Cholidi Asadil Alam, Benny Arnas, Chaerul Umam,Tatty Elmir dan FIM, Boim Lebon, Jamal D. Rahman, Ical Vrigar, Yulia Chai, Bengkel Sastra UNJ dan lain-lain.

Pada kesempatan itu terkumpul uang sejumlah Rp75 juta. Semua diserahkan untuk anak-anak Palestina melalui Adara Relief International. Sebelumnya, pada pagi hingga sore di tempat yang sama juga digelar Lomba Cipta dan Baca Puisi tentang Palestina. Sebuah solidaritas yang ditunjukkan lewat puisi.

Memahat Mega Makna Dilihat dari Pendekatan Ekspresif

‘Memahat Mega Makna’ merupakan upaya para penyair yang mencoba memadukan fungsi estetika puisi dengan nilai-nilai logika kebenaran yang dirangkum oleh rasa empati kepada kalangan yang terjajah. Hal ini menunjukkan betapa kemerdekaan sudah seharusnya lenyap dari muka bumi dan menjadi hak setiap bangsa.

Puisi-puisi di dalamnya jika dilihat dengan pendekatan ekspresif dapat terlihat ungkapan batin dan perasaan penyair. Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang menekankan pada ekspresi perasaan atau temperamen, pikiran dan diri penulis. Pendekatan ini lebih menitikberatkan pada penyair. Dalam hal ini puisi yang diciptakan dianggap sebagai gambaran pribadi penulis. (Wahyudi, 2002: 181).

Berikut salah satu puisi di dalam kumpulan puisi Memahat Mega Makna, karya Adi Azumar :

“Kembali Pada-Mu”
Kulebatkan air mata menderas terkuras.
Kurekatkan sebuah nama Kau tak kan kuingkari lagi, Robbi.
Kukubur hingga melebur membiar dia pergi.
Kumendekat Kau pun mendekat, ku eja nama-Mu berulang kali,
Kubiar semua buyar, kita tak ada lagi dalam sepotong episode masa lalu.

Dari puisi di atas, didapatkan gambaran bahwa si penyair adalah orang yang religius, ingat kepada Tuhannya yang mengakui kesalahan-kesalahannya. Hal ini tampak pada lirik Kulebatkan air mata menderas terkuras dan Kurekatkan sebuah nama Kau tak kan kuingkari lagi, Robbi.

Ia juga menyadari bahwa dirinya banyak melakukan dosa, ternyata hanya Tuhanlah tempat ia kembali dan memohon pertolongan dan tak akan mengulangan kesalahan lagi. Hal ini dapat dilihat pada lirik: Kubiar semua buyar, kita tak ada lagi dalam sepotong episode masa lalu. Termasuk hidup tanpa penindasan orang lain yang selalu menjadi bayang-bayang.

Puisi Adi Azumar merupakan gambaran representatif kandungan puisi-puisi yang ada di dalam buku tersebut. Namun, pembaca juga dapat memaknai puisi-puisi yang ada di dalamnya dengan berbagai pendekatan. Termasuk pendekatan emosional yang berkaitan latar belakang kemunculannya. Pada dasarnya kalangan penyair tidak serta merta memberikan materi dalam bentuk solidaritasnya. Terkadang kehadiran lewat karya akan mengetuk hati siapa saja untuk berpartisipasi. Penyair ibarat mediator yang mempertemukan puisi dan pembaca. Dari situlah diharapkan peran penyair sebagai juru penyampai estetika dan nilai, sekaligus relawan yang mengangkat ‘kotak’ donasi.

Penyair-penyair yang karyanya terakumulasi dalam Memahat Mega Makna, berangkat dari solidaritas yang sama. Sehingga ketika ada penggalangan dana oleh berbagai kalangan untuk rakyat Palestina, maka FLP (Forum Lingkar Pena) se-Sumatera -yang memprakarsai munculnya Memahat Mega Makna- menggalang solidaritas dengan caranya sendiri. Dengan mengikhlaskan karya mereka terjual tanpa mengharapkan satu rupiah pun royalti yang masuk ke kantong mereka, inilah salah satu sedekah yang telah dilakukan. Sebab bentuk solidaritas bisa dalam bentuk yang berbeda sesuai kapasitas masing-masing.

Jika puisi dilakukan dengan pendekatan ekspresif mengenai batin atau perasaan seseorang yang kemudian di ekspresikan dan dituangkan kedalam bentuk karya dan tulisan, akan membentuk sebuah karya sastra yang bernilai rasa tersendiri, bahkan menurut isi kandungan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Ini artinya penyair mempunyai peran dalam mengetuk pintu kemanusiaan siapa saja. Tidak saja berdiam pada ruang-ruang sepi sang penyair. Namun juga berpartisipasi aktif dalam dimensi yang lebih luas.

Pekanbaru, Februari 2013

*) Alam Terkembang, Nama pena dari Muflih Helmi yang menjabat sebagai Ketua FLP Cabang Pekanbaru. Karya-karyanya banyak dimuat diberbagai media massa dan bermastautin di Pekanbaru.
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/05/memahat-mega-makna-solidaritas-dan.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito