Selasa, 18 Juni 2013

Berguru pada Anak-anak

Siti Khoeriyah *
http://sastra-indonesia.com

Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa. Itulah doa yang senantiasa terlantunkan, dengan harapan anak-anak jadi sholih-sholihah. Tiada orang tua yang ingin anaknya tidak baik, tentu semua berharap anaknya hebat, bisa membanggakan orang tua dan keluarganya. Namun dalam perjalanannya, orang tua tak selalu bisa bersikap baik dalam mengolah sang buah hati hingga menjadikan luar biasa. Sering kita sebagai orang tua lepas kendali dalam menyikapi ‘kenakalan’ anak. Semestinya, ‘kenakalannya’ patut disyukuri, seperti yang ditulis ustadz Miftahul Jinnan dalam bukunya: Alhamdulillah Anakku Nakal.

Kenakalan anak patut disyukuri, sebab menurut beberapa ahli pada buku-buku parenting, nakal identik dengan kreatif, pintar, dan banyak akal. Saya sering kewalahan menghadapi kenakalan anak lelaki, ada sisi positif yang terbayang di benak; ia memang pintar, Alhamdulillah. Yang benar, kita tak boleh memberi label nakal pada mereka. Label yang semestinya diberikan padanya ialah pintar, hebat, dan luar biasa.

Anak itu suci bersih; yang dirasakan, itulah yang dilontarkan. Saya takjub campur bahagia mendengar Mbak Rida, anak sulung saya yang berusia hampir 6 tahun, sedang menenangkan adiknya kala listrik di rumah padam. “Tenang dik, tidak usah takut. Kita takut hanya pada Allah.” Subhanallah, anak seusia itu bisa mengelola perasaannya, dan mampu memotifasi orang lain untuk tidak takut kegelapan.

Anak juga bisa jadi cermin. Cermin dari keyakinan dan perilaku orang tua, atau orang sekitarnya. Ada yang saya khawatirkan muncul dalam perilaku anak, yaitu perilaku saya yang kurang layak, salah satunya tak sabaran. Suatu sore sedang ngambek, karena marah dengan ketiga anak saya, tiba-tiba Dik Yumna, si bungsu berusia 3 tahun, bersandar di dinding dekat kamar mandi sambil mengelus dada berucap: “Ya Allah, paringono sabar ya Allah” Seketika marah saya hilang diganti senyuman, “Alhamdulillah” gumam saya sambil mengingat, seberapa sering saya berkata seperti yang diucapkan Yumna, sampai dia hafal dan bisa menerapkan sesuai keadaan.

Celoteh anak tidaklah statis, mereka perekam ulung, dan kita bisa dibuat kaget mendengar rekamannya. Dik Yumna dengan pamannya yang baru datang dari Surabaya, bawa buah tangan dari Thailand. “Ini nduk ada jajan” kata paman, sambil menunjuk toples permen warna-warni. Dik Yumna menerima toples, lalu melihat isinya. “Ini nggak sehat lho Om” kata Yumna sambil menaruh kembali toples permen tanpa ambil isinya. “Kenapa emangnya?” tanya pamannya. “Kan ada pewarnanya“ seru Yumna mengagetkan, karena mengira jawabannya permen membuat sakit gigi.
***

Anak banyak memberi pelajaran, kalau kita tak gengsi mengakuinya. Pernah saya merasa kasih sayang dan perhatian ini kalah dengan Mas Zidan, anak laki-laki saya yang masih TK. Bagaimana tidak, ketika saya cari sambil memanggil namanya, dia muncul dari arah kandang lalu melapor, ia telah memberi makan dan minum sapi. “Subhanallah, perhatian sekali anak ini” batin saya. Pembantu (khadimat) juga bercerita, pernah Mas Zidan mengingatkan untuk tidak lupa makan. Sedang di beberapa kesempatan, Zidan saya ajak ke acara pengajian, ia tak lupa bawakan makanan untuk adiknya yang ditinggal di rumah.

Banyak hikmah terperoleh dari interaksi dengan anak. Kita mungkin tak berharap anak berbuat sama persis, atas apa yang kita ajarkan. Tapi memberi contoh, tentu dengan kerja nyata, sedikit banyak, anak akan mengadopsinya. Hampir setiap kejadian lalai, Dik Yumna selalu minta maaf, dan mengulurkan tangan sambil menambahkan “nggak sengaja.” Saya dulu bukan termasuk orang yang mudah mengatakan “maaf,” tapi setelah dapat pelajaran dari si kecil, jadi ringan berkata “maaf” bila bersalah.

Anak-anak pun jadi contoh baik beribadah. Dalam berpuasa sunah, si sulung memberi motifasi. Suatu sore, kala puasa sunah Senin Kamis, Rida bercerita kalau tadi di sekolah pengen makan donat, karena melihat ustadzah makan di depannya. Lucu sekali mendengar dia bercerita, sampai saya tak bisa menahan tawa. Tapi melihat dia lemes, lalu saya bilang, kalau ustadzah tak tahu Mbak Rida sedang berpuasa. Jikalau tahu, tentunya tidak makan di depan Mbak Rida.
***

“Ummi, punya uang receh?” tanya Rida di suatu malam jum’at. “Untuk apa?” tanya saya. “Mau tukar” jawabnya sambil perlihatkan uang pecahan Rp 5.000. “Memangnya untuk apa?” tanya saya penasaran, kok tukar, tidak minta saja. “Untuk infaq”. O iya besok kan jum’at, pikir saya sambil mengingat di mana menaruh uang receh tadi sore. “Coba lihat di atas kulkas”, Mbak Rida segera menuju kulkas dan menghitung uang receh yang dimaksud. “Jangan semua diinfaqkan, ya mbak?” pinta saya. “Memangnya kenapa?” tanyanya membuat saya kaget, dan sejenak kebingungan harus menjawab bagaimana. Infaq tak boleh banyak? Atau infaqnya seribu saja, atau… Saya ragu, karena kalau salah memberi jawaban bisa diskak. “Infaqnya berbagi sama adik ya?” Alhamdulillah, akhirnya bisa juga keluar jawaban yang baik. “Dik Yumna kasih seribu, ya” lanjut saya lega. Terus terang saya malu kalau ketahuan memilih sedikit berinfaq, dengan alasan uang memang tidak banyak. Astaghfirullah…

Anak juga mengajari bersabar menghadapi sakit, menggunakan obat herbal sebelum ke medis. Seperti yang terjadi pada anak sulung saya kala demam di malam hari. Dia tak mau diberi obat penurun panas, meski panasnya meninggi. “Ayolah nduk, minum obat ya?” bujuk saya cemas. Tapi tetap tak mau, dibawa ke puskesmas juga tidak mau, hingga mengingau nyaris kejang. Saat itu yang saya lakukan hanya mengompresnya dan memohon kepada-Nya agar diberi kesembuhan. Tegang, cemas, khawatir dan bingung mesti bagaimana. Di saat-saat menegangkan, tiba-tiba Mbak Rida minta dibuatkan kunyit dan madu saja. Segera saya ke dapur membuatkan jamu kunyit, madu dan jeruk nipis. Beberapa sendok jamu kunyit saya berikan, tak lupa parutan bawang merah dioleskan di sekujur badannya. Selang satu jam kala terbangun, saya periksa suhu tubuhnya Alhamdulillah menurun. Keesokan harinya sudah sehat seperti sedia kala.

Kejadian demikian berulang 2 tahun berikutnya. Sekitar jam 10.00 saya ditelfon guru kelasnya, diminta jemput Rida karena panas. Setelah menyelesaikan tugas saya di sekolah, segera meluncur ke SDIT sambil beruraian air mata, khawatir kondisi sang buah hati. Kala saya ajak ke Rumah Sakit, dia menolak, akhirnya kami pulang. Setelah banyak minum air putih, makan bubur halus, dan tidur sekitar satu jam, tiada perubahan, bahkan suhu tubuhnya meninggi. Diberi obat atau diajak ke puskesmas tak mau, justru minta dibuatkan kunyit dan madu.

Kenapa saya berpikir harus minum obat kimia, agar cepat sembuh, karena besok melakukan perjalanan jauh? Obat herbal kan reaksinya lambat? Ya Allah, mengapa saya egois? Hanya karena ingin bertemu ibu dan keluarga besar di acara pernikahan bulek, memaksa anak sedang sakit untuk cepat sembuh? Sakit ialah kehendak-Nya dan menyembuhkan pun hak-Nya. “Maafkan ummimu ya nduk,” batin saya perih. Alhamdulillah, keesokan harinya kami tetap bisa bepergian, dengan selalu melantunkan doa, Allaahumma ‘aafinii fii badanii Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii Allaahumma ‘aafinii fii basharii.
***

Kadang pertanyaan anak membuat kita yang tadinya meneteskan air mata, tiba-tiba tersenyum. Di awal kepergian suami, saya sering menangis sendiri di kamar. Bagaimana tidak, suami meninggal di usia muda, 39 tahun. Anak-anak masih balita. Masih saja saya merasa bersalah karena belum sempat minta maaf atas kesalahan selama bersama suami. Suami koma di hari ke lima opname, sehari sebelum meninggal. Dan saya tiada di sisinya, pulang untuk menidurkan anak-anak.

“Ummi ingat abi, to?” tanya salah satu mutiara saya ketika melihat air mata di wajah umminya. Apakah anak-anak merasakan kesedihan yang saya rasa? Batin ini berbisik. Demi melihat ketiga buah hati, hilanglah duka di hati; riang, ceria, dan tegar. Ya, saya harus tegar, sabar! tekat saya. Sungguh banyak hikmah dari tingkah anak-anak. Mereka dapat jadi guru, sebab darinya bisa belajar tanpa harus buka buku.

*) Siti Khoeriyah, S.Pd, lahir di Bogor, 25 Agustus 1976, adalah Wali dari Ananda Farida Muthi’ah Fathin (kelas 3-Utsman), Syauqi Ahmad Zaidan, dan Sausan Aqila Yumna. Alamat sekarang di Jenangan Ponorogo. Penulis adalah istri dari Miftahul Muhtadin (almarhum).
Dijumput dari:  http://sastra-indonesia.com/2013/06/berguru-pada-anak-anak/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito