Siti Khoeriyah *
http://sastra-indonesia.com
Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa. Itulah doa yang senantiasa terlantunkan, dengan harapan anak-anak jadi sholih-sholihah. Tiada orang tua yang ingin anaknya tidak baik, tentu semua berharap anaknya hebat, bisa membanggakan orang tua dan keluarganya. Namun dalam perjalanannya, orang tua tak selalu bisa bersikap baik dalam mengolah sang buah hati hingga menjadikan luar biasa. Sering kita sebagai orang tua lepas kendali dalam menyikapi ‘kenakalan’ anak. Semestinya, ‘kenakalannya’ patut disyukuri, seperti yang ditulis ustadz Miftahul Jinnan dalam bukunya: Alhamdulillah Anakku Nakal.
Kenakalan anak patut disyukuri, sebab menurut beberapa ahli pada buku-buku parenting, nakal identik dengan kreatif, pintar, dan banyak akal. Saya sering kewalahan menghadapi kenakalan anak lelaki, ada sisi positif yang terbayang di benak; ia memang pintar, Alhamdulillah. Yang benar, kita tak boleh memberi label nakal pada mereka. Label yang semestinya diberikan padanya ialah pintar, hebat, dan luar biasa.
Anak itu suci bersih; yang dirasakan, itulah yang dilontarkan. Saya takjub campur bahagia mendengar Mbak Rida, anak sulung saya yang berusia hampir 6 tahun, sedang menenangkan adiknya kala listrik di rumah padam. “Tenang dik, tidak usah takut. Kita takut hanya pada Allah.” Subhanallah, anak seusia itu bisa mengelola perasaannya, dan mampu memotifasi orang lain untuk tidak takut kegelapan.
Anak juga bisa jadi cermin. Cermin dari keyakinan dan perilaku orang tua, atau orang sekitarnya. Ada yang saya khawatirkan muncul dalam perilaku anak, yaitu perilaku saya yang kurang layak, salah satunya tak sabaran. Suatu sore sedang ngambek, karena marah dengan ketiga anak saya, tiba-tiba Dik Yumna, si bungsu berusia 3 tahun, bersandar di dinding dekat kamar mandi sambil mengelus dada berucap: “Ya Allah, paringono sabar ya Allah” Seketika marah saya hilang diganti senyuman, “Alhamdulillah” gumam saya sambil mengingat, seberapa sering saya berkata seperti yang diucapkan Yumna, sampai dia hafal dan bisa menerapkan sesuai keadaan.
Celoteh anak tidaklah statis, mereka perekam ulung, dan kita bisa dibuat kaget mendengar rekamannya. Dik Yumna dengan pamannya yang baru datang dari Surabaya, bawa buah tangan dari Thailand. “Ini nduk ada jajan” kata paman, sambil menunjuk toples permen warna-warni. Dik Yumna menerima toples, lalu melihat isinya. “Ini nggak sehat lho Om” kata Yumna sambil menaruh kembali toples permen tanpa ambil isinya. “Kenapa emangnya?” tanya pamannya. “Kan ada pewarnanya“ seru Yumna mengagetkan, karena mengira jawabannya permen membuat sakit gigi.
***
Anak banyak memberi pelajaran, kalau kita tak gengsi mengakuinya. Pernah saya merasa kasih sayang dan perhatian ini kalah dengan Mas Zidan, anak laki-laki saya yang masih TK. Bagaimana tidak, ketika saya cari sambil memanggil namanya, dia muncul dari arah kandang lalu melapor, ia telah memberi makan dan minum sapi. “Subhanallah, perhatian sekali anak ini” batin saya. Pembantu (khadimat) juga bercerita, pernah Mas Zidan mengingatkan untuk tidak lupa makan. Sedang di beberapa kesempatan, Zidan saya ajak ke acara pengajian, ia tak lupa bawakan makanan untuk adiknya yang ditinggal di rumah.
Banyak hikmah terperoleh dari interaksi dengan anak. Kita mungkin tak berharap anak berbuat sama persis, atas apa yang kita ajarkan. Tapi memberi contoh, tentu dengan kerja nyata, sedikit banyak, anak akan mengadopsinya. Hampir setiap kejadian lalai, Dik Yumna selalu minta maaf, dan mengulurkan tangan sambil menambahkan “nggak sengaja.” Saya dulu bukan termasuk orang yang mudah mengatakan “maaf,” tapi setelah dapat pelajaran dari si kecil, jadi ringan berkata “maaf” bila bersalah.
Anak-anak pun jadi contoh baik beribadah. Dalam berpuasa sunah, si sulung memberi motifasi. Suatu sore, kala puasa sunah Senin Kamis, Rida bercerita kalau tadi di sekolah pengen makan donat, karena melihat ustadzah makan di depannya. Lucu sekali mendengar dia bercerita, sampai saya tak bisa menahan tawa. Tapi melihat dia lemes, lalu saya bilang, kalau ustadzah tak tahu Mbak Rida sedang berpuasa. Jikalau tahu, tentunya tidak makan di depan Mbak Rida.
***
“Ummi, punya uang receh?” tanya Rida di suatu malam jum’at. “Untuk apa?” tanya saya. “Mau tukar” jawabnya sambil perlihatkan uang pecahan Rp 5.000. “Memangnya untuk apa?” tanya saya penasaran, kok tukar, tidak minta saja. “Untuk infaq”. O iya besok kan jum’at, pikir saya sambil mengingat di mana menaruh uang receh tadi sore. “Coba lihat di atas kulkas”, Mbak Rida segera menuju kulkas dan menghitung uang receh yang dimaksud. “Jangan semua diinfaqkan, ya mbak?” pinta saya. “Memangnya kenapa?” tanyanya membuat saya kaget, dan sejenak kebingungan harus menjawab bagaimana. Infaq tak boleh banyak? Atau infaqnya seribu saja, atau… Saya ragu, karena kalau salah memberi jawaban bisa diskak. “Infaqnya berbagi sama adik ya?” Alhamdulillah, akhirnya bisa juga keluar jawaban yang baik. “Dik Yumna kasih seribu, ya” lanjut saya lega. Terus terang saya malu kalau ketahuan memilih sedikit berinfaq, dengan alasan uang memang tidak banyak. Astaghfirullah…
Anak juga mengajari bersabar menghadapi sakit, menggunakan obat herbal sebelum ke medis. Seperti yang terjadi pada anak sulung saya kala demam di malam hari. Dia tak mau diberi obat penurun panas, meski panasnya meninggi. “Ayolah nduk, minum obat ya?” bujuk saya cemas. Tapi tetap tak mau, dibawa ke puskesmas juga tidak mau, hingga mengingau nyaris kejang. Saat itu yang saya lakukan hanya mengompresnya dan memohon kepada-Nya agar diberi kesembuhan. Tegang, cemas, khawatir dan bingung mesti bagaimana. Di saat-saat menegangkan, tiba-tiba Mbak Rida minta dibuatkan kunyit dan madu saja. Segera saya ke dapur membuatkan jamu kunyit, madu dan jeruk nipis. Beberapa sendok jamu kunyit saya berikan, tak lupa parutan bawang merah dioleskan di sekujur badannya. Selang satu jam kala terbangun, saya periksa suhu tubuhnya Alhamdulillah menurun. Keesokan harinya sudah sehat seperti sedia kala.
Kejadian demikian berulang 2 tahun berikutnya. Sekitar jam 10.00 saya ditelfon guru kelasnya, diminta jemput Rida karena panas. Setelah menyelesaikan tugas saya di sekolah, segera meluncur ke SDIT sambil beruraian air mata, khawatir kondisi sang buah hati. Kala saya ajak ke Rumah Sakit, dia menolak, akhirnya kami pulang. Setelah banyak minum air putih, makan bubur halus, dan tidur sekitar satu jam, tiada perubahan, bahkan suhu tubuhnya meninggi. Diberi obat atau diajak ke puskesmas tak mau, justru minta dibuatkan kunyit dan madu.
Kenapa saya berpikir harus minum obat kimia, agar cepat sembuh, karena besok melakukan perjalanan jauh? Obat herbal kan reaksinya lambat? Ya Allah, mengapa saya egois? Hanya karena ingin bertemu ibu dan keluarga besar di acara pernikahan bulek, memaksa anak sedang sakit untuk cepat sembuh? Sakit ialah kehendak-Nya dan menyembuhkan pun hak-Nya. “Maafkan ummimu ya nduk,” batin saya perih. Alhamdulillah, keesokan harinya kami tetap bisa bepergian, dengan selalu melantunkan doa, Allaahumma ‘aafinii fii badanii Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii Allaahumma ‘aafinii fii basharii.
***
Kadang pertanyaan anak membuat kita yang tadinya meneteskan air mata, tiba-tiba tersenyum. Di awal kepergian suami, saya sering menangis sendiri di kamar. Bagaimana tidak, suami meninggal di usia muda, 39 tahun. Anak-anak masih balita. Masih saja saya merasa bersalah karena belum sempat minta maaf atas kesalahan selama bersama suami. Suami koma di hari ke lima opname, sehari sebelum meninggal. Dan saya tiada di sisinya, pulang untuk menidurkan anak-anak.
“Ummi ingat abi, to?” tanya salah satu mutiara saya ketika melihat air mata di wajah umminya. Apakah anak-anak merasakan kesedihan yang saya rasa? Batin ini berbisik. Demi melihat ketiga buah hati, hilanglah duka di hati; riang, ceria, dan tegar. Ya, saya harus tegar, sabar! tekat saya. Sungguh banyak hikmah dari tingkah anak-anak. Mereka dapat jadi guru, sebab darinya bisa belajar tanpa harus buka buku.
*) Siti Khoeriyah, S.Pd, lahir di Bogor, 25 Agustus 1976, adalah Wali dari Ananda Farida Muthi’ah Fathin (kelas 3-Utsman), Syauqi Ahmad Zaidan, dan Sausan Aqila Yumna. Alamat sekarang di Jenangan Ponorogo. Penulis adalah istri dari Miftahul Muhtadin (almarhum).
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2013/06/berguru-pada-anak-anak/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Azis Masyhuri
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Riyadi Amar
A. Yusrianto Elga
A.H. J Khuzaini
A.J. Susmana
A.S Laksana
Abd. Basid
Abdul Azis Sukarno
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S
Abdurrahman Wachid
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Sunjayadi
Adek Alwi
Adi Faridh
Adian Husaini
Adreas Anggit W.
Adrizas
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agni Rahadyanti
Aguk Irawan M.N.
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Hartanto
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Naufel
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Airlangga Pribadi
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Aldila Avrikartika
Alfred Tuname
Ali Audah
Ali Soekardi
Amien Wangsitalaja
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
Andry Deblenk
Angela
Anggota FSL
Anggraini Lubis
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Septian
Anwar Nuris
Any Rufaidah
APSAS (Apresiasi Sastra)
Arafat Nur
Ari Saputra
Ariany Isnamurti
Arie Yani
Arief Junianto
Arifin Hakim
Arim Kamandaka
Arina Habaidillah
Armada Riyanto CM
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan
Arysio Santos
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atafras
Atmakusumah
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Babad Nuca Nepa
Babe Derwan
Badrut Tamam
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bambang Kuncoro
Bambang Satriya
Bambang Sugiharto
Bandung Mawardi
Banyuwangi
Bengawan Solo di Karanggeneng
Beni Setia
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Biografi
Blambangan kuno
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bujang Tan Domang
Bung Tomo
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cerbung
Cerkak
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
CNN Indonesia
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahlan Kong
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Daniel Paranamesa
Danilo Kis
Danuji Ahmad
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David ZA
Dea Anugrah
Dedi Pramono
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dian
Diana A.V. Sasa
Didin Tulus
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Diskusi buku
Djibril Muhammad
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djulianto Susantio
Dody Yan Masfa
Dom Dinis
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwidjo U. Maksum
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Purwanto
Edith Koesoemawiria
EH Ismail
Eidi Krina Jason Sembiring
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Endarmoko
Eko Nuryono
Elin Yunita Kristanti
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Em Syuhada’
Emha Ainun Nadjib
Eny Rose
Eriyanti
Esai
Evan Ys
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fakhrudin Aris
Fanani Rahman
Fariz al-Nizar
Faruk
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fauzan Al-Anzhari
Fazabinal Alim
Felix K Nesi
Ferdiansyah Thajib
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Forum Sastra Lamongan
Furqon Lapoa
Galuh Tulus Utama
Ganug Nugroho Adi
Gde Artawan
Gede Mugi Raharja
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gito Waluyo
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
H.B. Jassin
Haaretz
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamzah Fansuri
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Harry Susilo
Hartono Harimurti
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hawe Setiawan
Henri Nurcahyo
Hepi Andi Bastoni
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Santoso
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Joni Putra
Hikmat Gumelar
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
I Made Prabaswara
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Yunanto
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra J. Piliang
Indra Tjahjadi
Indra Tranggono
IPNU Kabupaten Lamongan 1955
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iwan Kurniawan
Iwank
Jadid Al Farisy
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D Rahman
Jamaluddin Mohammad
Jamrin Abubakar
Jauhari Zailani
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joao Ruiz De Castelo Branco
Johan Khoirul Zaman
John Halmahera
John Sinartha Wolo
Joko Budhiarto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K.H. Anwar Manshur
K.H. Ma'ruf Amin
Karanggeneng
Kasnadi
Katrin Bandel
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kingkin Puput Kinanti
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
KOSTELA
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kukuh Yudha Karnanta
Kurnia EF
L. Ridwan Muljosudarmo
Laksmi Sitoresmi
Lamongan
Lamongan 1916
Larung Sastra
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Lina Kelana
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
Loe Lan Ing
Lukisan Rengga AP
Lukman Santoso Az
Lutfi Rakhmawati
Lynglieastrid Isabellita
Lysander Kemp
M Anta Kusuma
M. Aan Mansyur
M. Harir Muzakki
M. Latief
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Majelis Sastra Asia Tenggara
Makalah Tinjauan Ilmiah
Mala M.S
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Margita Widiyatmaka
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marsi Ragaleka
Martin Aleida
Martin Lings
Masdharmadji
Mashuri
Mathori A Elwa
Matroni Muserang
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Mohammad Eri Irawan
Muafiqul Khalid MD
Mudjia Rahardjo
Muh Syaifullah
Muhajir Arifin
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alimudin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yamin
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Musfi Efrizal
Muslim Kasim
Musyafak
Nadhi Kiara Zifen
Nafi’ah Al-Ma’rab
Nailunni’am
Naqib Najah
Naskah Teater
Nasrullah Thaleb
Nawa Tunggal
Nevatuhella
Nezar Patria
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nitis Sahpeni
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nunung Nurdiah
Nurel Javissyarqi
Nurjanah
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi
Obrolan
Octavio Paz
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pagelaran Musim Tandur
Pawang Surya Kencana
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
PDS HB Jassin
Pesantren Tebuireng
Petrus Nandi
Philipus Parera
Pipiet Senja
Plato
Pramoedya Ananta Toer
Pratono
Pringadi AS
Priyatna Abdurrasyid
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
R Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Rahmat Sularso Nh
Raihul Fadjri
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ranang Aji SP
Ratnaning Asih
Ratno Fadillah
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Rengga AP
Resensi
Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992
Rheza Ardiansyah
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riyadhus Shalihin
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rojiful Mamduh
Romi Zarman
Rosihan Anwar
Roso Titi Sarkoro
Rudy Polycarpus
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabine Mueller
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Samin
Samsudin Adlawi
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sapardi Djoko Damono
Saparinah Sadli
Sartika Dian Nuraini
Sarworo Sp
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Satriwan
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sejarah
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Siwi Dwi Saputro
Siwi Tri Puji B
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Solo Exhibition Rengga AP
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
St Sularto
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sudartomo Macaryus
Sugiarta Sriwibawa
Sugiarto
Sujatmiko
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suripto SH
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutamat Arybowo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syamsudin Walad
Syi'ir
Sylvianita Widyawati
Syu'bah Asa
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Th Sumartana
Thales
Theo Uheng Koban Uer
Timur Budi Raja
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
To Take Delight
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tomas Transtroemer
Tosa Poetra
Toto Gutomo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Ulil Abshar-Abdalla
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W. Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Awaludin
Warih Wisatsana
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wemmy Alfadhli
Wicaksono
Widya Oktaviani
Wina Bojonegoro
Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan
Wisnu T Hanggoro
Wowok Hesti Prabowo
Y Alprianti
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yanto Musthofa
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yok’s Slice Priyo
Yoks Kalachakra
Yona Primadesi
Yoram Kaniuk
Yunit Permadi
Yusi A. Pareanom
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Rachmat Sugito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar