Sri Wintala Achmad *
Minggu Pagi, 15 Juni 2012
Yogyakarta, salah satu wilayah di Indonesia yang menyandang banyak predikat positif. Selain sebagai daerah istimewa, Yogyakarta dikenal sebagai kota pariwisata, kebudayaan, kesenian, dan pendidikan. Tidak heran, bila Yogyakarta banyak dikunjungi wisatawan domestik dan manca, dihuni banyak pelajar (mahasiswa) dari berbagai daerah di tanah air, serta dihuni banyak seniman bertarap nasional dan internasional.
Sebagai kota kesenian, Yogyakarta telah menjadi ladang subur bagi para seniman di dalam berolah karya seni yang meliputi seni teater, seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni sastra. Dikatakan ladang subur, karena Yogyakarta masih dirasakan oleh banyak seniman sebagai ruang interaksi kreatif dan sekaligus sebagai ruang kreasi yang kondusif dan inspiratif di dalam penciptaan karya seni. Sehingga wajar, bila dari Yogyakarta lahirlah para seniman handal. Sekadar menyebutkan nama: Affandi, Amri Yahya, Greg, Sidarta, dll (Seni Lukis); Bagong Kusudihardjo, Bimo Wiwohatmo, Didik Nini Thowok, dll (Seni Tari); Yoyok Aryo, Butet Kertaredjasa, Azwar AN, Landung Rusyanto Simatupang, Gentong HSA, Tertib Suratmo, Sri Harjanto Sahid, dll (Seni Teater); Sapto Rahardjo, Djaduk Ferianto, Otok Bima Sidarta, dll (Seni Musik); Umar Kayam, Kuntowijoyo, Linus Suryadi AG, EMHA Ainun Nadjib, Bakdi Sumanto, Ragil Suwarno Pragolapati, Suminto A Sayuti, Iman Budi Santosa, Indra Tranggono, Fauzi Absal, Musthofa W Hasyim, Joko Pinurbo, dll (Sastra Indonesia); serta Suryanto Sastroatmodjo, Jaimin K, Krishna Mihardja, Sugiyono MS, Rita Nuryanti, dll (Sastra Jawa).
Sastra Indonesia
Waktu terus melintas. Napas kesenian terus mengalir seirama detak jantung kehidupan di Yogyakarta. Terutama dalam seni sastra, Yogyakarta masih memberikan napas kreativitas bagi para sastrawan. Bahkan berbagai event lomba, baca, diskusi, dan penerbitan antologi puisi semakin mewarnai kehidupan sastra di Yogyakarta. Rumah Budaya Tembi, Titik Nol Malioboro, Taman Budaya Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Balai Bahasa Yogyakarta, dsb adalah kantong-kantong sastra yang dapat dijadikan saksi tentang maraknya kehidupan sastra di kota tersebut.
Dari berbagai event yang berkaitan dengan kehidupan sastra (terutama, puisi) di Yogyakarta layak dibanggakan. Karena berbagai event tersebut tidak hanya diharapkan sebagai media interaksi kreatif antar insan sastra (baca, kreator, pembaca, pecinta, dan kritikus puisi), melainkan pula dapat menjadi media pemacu kreativitas bagi generasi penerus dalam penciptaan puisi khususnya dan genre sastra lain pada umumnya. Sehingga dari berbagai event tersebut dapat dimaknai pula sebagai ibu kandung yang didambakan sanggup melahirkan kreator-kreator muda handal dengan karya-karya berstandar kualitatif. Karya-karya yang bukan sekadar hadir, namun dapat memaknai kehadirannya di ruang apresiasi publik.
Sastra Jawa
Berbicara tentang kehidupan sastra Jawa di Yogyakarta kini, memang tidak segegap-gempita bila dibandingkan dengan kehidupan sastra Indonesia. Tidak seperti pada 10 – 20 tahun sebelumnya, kehidupan sastra Jawa yang dapat dipantau melalui media cetak (majalah) Djaka Lodang dan Mekarsari tampak menggairahkan. Karena setiap kedua majalah itu terbit, karya-karya dari para sastrawan tangguh semisal Suryanto Sastraatmodjo, Kuswahyo SS Rahardjo, Rita Nuryanti, Jaimin K, Khrisna Miharja, AY Suharyono, Suwardi Endraswara, Akhir Lusono, dsb senantiasa menghiasi halaman gurit, cerkak, dan cerbung.
Selain melalui majalah Djaka Lodang dan Mekarsari; Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta (SSJY) pula dapat dijadikan tolok ukur tentang kegairahan kehidupan sastra Jawa di Yogyakarta pada 10 – 20 tahun silam. Karena setiap pertemuan SSJY yang disertai dengan penerbitan majalah Pagagan itu selalu dihadiri para sastrawan tangguh, hingga terjalinlah interaksi kreatif yang menopang pada peningkatan kualitas karya setiap anggotanya.
Belakangan ini, kegairahan dalam kehidupan sastra Jawa di Yogyakarta tampaknya semakin menipis hingga tidak terlihat munculnya sastrawan-sastrawan muda dengan karya-karya berstandar kualitatif. Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas sastra Jawa yang diarahkan sebagai media interaksi kreatif antar sastrawan mapan dengan sastrawan muda (pemula). Barangkali pula, karena generasi muda sendiri semakin tidak tertarik dengan sastra Jawa yang dinilai kurang memberikan jaminan akan kesejahteraan materi di masa depan .
Sekalipun demikian, upaya untuk membangkitkan ketertarikan generasi muda dalam menciptakan karya sastra Jawa harus tetap dilakukan baik melalui komunitas atau sanggar. Melalui komunitas atau sanggar yang dibentuk hendaklah bukan sekadar membuka ruang-ruang kreatif dalam baca gurit, macapatan, atau cerkak dari para sastrawan mapan, namun pula hendaklah menyelenggarakan workshop penulisan karya sastra Jawa di kalangan generasi penerus (remaja dan anak-anak). Dalam menopang upaya ini, komunitas atau sanggar tersebut bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan formal.
FKY dan Sastra
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) akan kembali diselenggarakan pada 20 Juni – 5 Juli 2012 di kota Yogyakarta dan 4 (empat) wilayah kabupaten, yakni: Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Gunung Kidul. Penyelenggaraan FKY kali ini merupakan yang ke 24 semenjak diadakan mulai tahun 1988.
Dalam catatan, bahwa setiap FKY diselenggarakan senantiasa diwarnai dengan berbagai aktivitas kesenian baik yang bernapaskan modern (kontemporer) maupun tradisi. Bahkan melalui FKY, aktivitas-aktivitas sastra yang diwujudkan melalui penerbitan buku, pertunjukan (pembacaan), serta diskusi karya sastra Indonesia atau Jawa sering mewarnai di tengah gelar kesenian yang lain. Sehingga kesan yang muncul bahwa panitia dan lebih luas lagi Dinas Kebudayaan (pemerintah) tetap memperhatikan kehidupan sastra di Yogyakarta.
Tidak dapat dipungkiri, FKY diharapkan untuk selalu diselenggarakan setiap tahunnya. Kehidupan sastra Indonesia dan Jawa pula harus selalu diperhatikan kehidupan dan perkembangannya. Karenanya, FKY dan sastra harus berjalan beriringan. Sebab tanpa melibatkan sastra, FKY akan terasa cemplang (hambar). Sekalipun tanpa penyelenggaraan FKY dan perhatian pemerintah, jantung kehidupan sastra di Yogyakarta tetap berdetak.
Sebagai seorang yang pernah berhutang budi pada kota tercinta Yogyakarta, penulis hanya bisa berharap agar penyelenggaraan FKY senantiasa melibatkan sastra. Tentu saja pelibatannya bukan sekadar untuk menghibur agar pelaku sastra di Yogyakarta tidak protes dan nggerundhel di belakang, malainkan harus memberikan kontribusi taktis di dalam membangkitkan kegairahan menulis di kalangan generasi penerus (remaja dan anak-anak).
Karenanya agenda workshop penulisan karya sastra yang melibatkan mahasiswa (siswa-siswi) dari lingkup pendidikan formal hendaklah menjadi salah prioritas dalam penyelenggaraan FKY XXIV. Agenda ini akan menjadi lebih penting ketimbang mengundang sejumlah penyair dari luar wilayah Yogyakarta untuk terlibat dalam pembacaan atau penerbitan antologi puisi atau cerpen versi FKY. Mengingat belakangan ini, regenerasi sastra di Yogyakarta tampak kurang mendapatkan perhatian. Selain pula memandang, bahwa proses penulisan dan nilai-nilai di dalam karya sastra tetap memiliki pengaruh positif guna membangun kepribadian generasi penerus. Generasi gamang di tengah gebalau arus jaman yang semakin global.
*) Sri Wintala Achmad, Pecinta sastra, tingggal di Cilacap, Jawa Tengah.
Dijumput dari: http://regional.kompasiana.com/2012/06/23/seputar-fky-oleh-sri-wintala-achmadr-toto-sugihartoeko-nuryono-472748.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Azis Masyhuri
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Riyadi Amar
A. Yusrianto Elga
A.H. J Khuzaini
A.J. Susmana
A.S Laksana
Abd. Basid
Abdul Azis Sukarno
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S
Abdurrahman Wachid
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Sunjayadi
Adek Alwi
Adi Faridh
Adian Husaini
Adreas Anggit W.
Adrizas
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agni Rahadyanti
Aguk Irawan M.N.
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Hartanto
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Naufel
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Airlangga Pribadi
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Aldila Avrikartika
Alfred Tuname
Ali Audah
Ali Soekardi
Amien Wangsitalaja
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
Andry Deblenk
Angela
Anggota FSL
Anggraini Lubis
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Septian
Anwar Nuris
Any Rufaidah
APSAS (Apresiasi Sastra)
Arafat Nur
Ari Saputra
Ariany Isnamurti
Arie Yani
Arief Junianto
Arifin Hakim
Arim Kamandaka
Arina Habaidillah
Armada Riyanto CM
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan
Arysio Santos
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atafras
Atmakusumah
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Babad Nuca Nepa
Babe Derwan
Badrut Tamam
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bambang Kuncoro
Bambang Satriya
Bambang Sugiharto
Bandung Mawardi
Banyuwangi
Bengawan Solo di Karanggeneng
Beni Setia
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Biografi
Blambangan kuno
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bujang Tan Domang
Bung Tomo
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cerbung
Cerkak
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
CNN Indonesia
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahlan Kong
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Daniel Paranamesa
Danilo Kis
Danuji Ahmad
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David ZA
Dea Anugrah
Dedi Pramono
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dian
Diana A.V. Sasa
Didin Tulus
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Diskusi buku
Djibril Muhammad
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djulianto Susantio
Dody Yan Masfa
Dom Dinis
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwidjo U. Maksum
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Purwanto
Edith Koesoemawiria
EH Ismail
Eidi Krina Jason Sembiring
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Endarmoko
Eko Nuryono
Elin Yunita Kristanti
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Em Syuhada’
Emha Ainun Nadjib
Eny Rose
Eriyanti
Esai
Evan Ys
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fakhrudin Aris
Fanani Rahman
Fariz al-Nizar
Faruk
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fauzan Al-Anzhari
Fazabinal Alim
Felix K Nesi
Ferdiansyah Thajib
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Forum Sastra Lamongan
Furqon Lapoa
Galuh Tulus Utama
Ganug Nugroho Adi
Gde Artawan
Gede Mugi Raharja
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gito Waluyo
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
H.B. Jassin
Haaretz
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamzah Fansuri
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Harry Susilo
Hartono Harimurti
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hawe Setiawan
Henri Nurcahyo
Hepi Andi Bastoni
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Santoso
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Joni Putra
Hikmat Gumelar
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
I Made Prabaswara
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Yunanto
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra J. Piliang
Indra Tjahjadi
Indra Tranggono
IPNU Kabupaten Lamongan 1955
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iwan Kurniawan
Iwank
Jadid Al Farisy
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D Rahman
Jamaluddin Mohammad
Jamrin Abubakar
Jauhari Zailani
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joao Ruiz De Castelo Branco
Johan Khoirul Zaman
John Halmahera
John Sinartha Wolo
Joko Budhiarto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K.H. Anwar Manshur
K.H. Ma'ruf Amin
Karanggeneng
Kasnadi
Katrin Bandel
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kingkin Puput Kinanti
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
KOSTELA
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kukuh Yudha Karnanta
Kurnia EF
L. Ridwan Muljosudarmo
Laksmi Sitoresmi
Lamongan
Lamongan 1916
Larung Sastra
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Lina Kelana
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
Loe Lan Ing
Lukisan Rengga AP
Lukman Santoso Az
Lutfi Rakhmawati
Lynglieastrid Isabellita
Lysander Kemp
M Anta Kusuma
M. Aan Mansyur
M. Harir Muzakki
M. Latief
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Majelis Sastra Asia Tenggara
Makalah Tinjauan Ilmiah
Mala M.S
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Margita Widiyatmaka
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marsi Ragaleka
Martin Aleida
Martin Lings
Masdharmadji
Mashuri
Mathori A Elwa
Matroni Muserang
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Mohammad Eri Irawan
Muafiqul Khalid MD
Mudjia Rahardjo
Muh Syaifullah
Muhajir Arifin
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alimudin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yamin
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Musfi Efrizal
Muslim Kasim
Musyafak
Nadhi Kiara Zifen
Nafi’ah Al-Ma’rab
Nailunni’am
Naqib Najah
Naskah Teater
Nasrullah Thaleb
Nawa Tunggal
Nevatuhella
Nezar Patria
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nitis Sahpeni
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nunung Nurdiah
Nurel Javissyarqi
Nurjanah
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi
Obrolan
Octavio Paz
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pagelaran Musim Tandur
Pawang Surya Kencana
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
PDS HB Jassin
Pesantren Tebuireng
Petrus Nandi
Philipus Parera
Pipiet Senja
Plato
Pramoedya Ananta Toer
Pratono
Pringadi AS
Priyatna Abdurrasyid
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
R Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Rahmat Sularso Nh
Raihul Fadjri
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ranang Aji SP
Ratnaning Asih
Ratno Fadillah
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Rengga AP
Resensi
Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992
Rheza Ardiansyah
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riyadhus Shalihin
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rojiful Mamduh
Romi Zarman
Rosihan Anwar
Roso Titi Sarkoro
Rudy Polycarpus
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabine Mueller
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Samin
Samsudin Adlawi
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sapardi Djoko Damono
Saparinah Sadli
Sartika Dian Nuraini
Sarworo Sp
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Satriwan
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sejarah
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Siwi Dwi Saputro
Siwi Tri Puji B
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Solo Exhibition Rengga AP
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
St Sularto
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sudartomo Macaryus
Sugiarta Sriwibawa
Sugiarto
Sujatmiko
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suripto SH
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutamat Arybowo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syamsudin Walad
Syi'ir
Sylvianita Widyawati
Syu'bah Asa
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Th Sumartana
Thales
Theo Uheng Koban Uer
Timur Budi Raja
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
To Take Delight
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tomas Transtroemer
Tosa Poetra
Toto Gutomo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Ulil Abshar-Abdalla
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W. Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Awaludin
Warih Wisatsana
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wemmy Alfadhli
Wicaksono
Widya Oktaviani
Wina Bojonegoro
Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan
Wisnu T Hanggoro
Wowok Hesti Prabowo
Y Alprianti
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yanto Musthofa
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yok’s Slice Priyo
Yoks Kalachakra
Yona Primadesi
Yoram Kaniuk
Yunit Permadi
Yusi A. Pareanom
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Rachmat Sugito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar