Sabtu, 23 Maret 2013

SEMOGA FKY TIDAK HAMBAR

Sri Wintala Achmad *
Minggu Pagi, 15 Juni 2012

Yogyakarta, salah satu wilayah di Indonesia yang menyandang banyak predikat positif. Selain sebagai daerah istimewa, Yogyakarta dikenal sebagai kota pariwisata, kebudayaan, kesenian, dan pendidikan. Tidak heran, bila Yogyakarta banyak dikunjungi wisatawan domestik dan manca, dihuni banyak pelajar (mahasiswa) dari berbagai daerah di tanah air, serta dihuni banyak seniman bertarap nasional dan internasional.
Sebagai kota kesenian, Yogyakarta telah menjadi ladang subur bagi para seniman di dalam berolah karya seni yang meliputi seni teater, seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni sastra. Dikatakan ladang subur, karena Yogyakarta masih dirasakan oleh banyak seniman sebagai ruang interaksi kreatif dan sekaligus sebagai ruang kreasi yang kondusif dan inspiratif di dalam penciptaan karya seni. Sehingga wajar, bila dari Yogyakarta lahirlah para seniman handal. Sekadar menyebutkan nama: Affandi, Amri Yahya, Greg, Sidarta, dll (Seni Lukis); Bagong Kusudihardjo, Bimo Wiwohatmo, Didik Nini Thowok, dll (Seni Tari); Yoyok Aryo, Butet Kertaredjasa, Azwar AN, Landung Rusyanto Simatupang, Gentong HSA, Tertib Suratmo, Sri Harjanto Sahid, dll (Seni Teater); Sapto Rahardjo, Djaduk Ferianto, Otok Bima Sidarta, dll (Seni Musik); Umar Kayam, Kuntowijoyo, Linus Suryadi AG, EMHA Ainun Nadjib, Bakdi Sumanto, Ragil Suwarno Pragolapati, Suminto A Sayuti, Iman Budi Santosa, Indra Tranggono, Fauzi Absal, Musthofa W Hasyim, Joko Pinurbo, dll (Sastra Indonesia); serta Suryanto Sastroatmodjo, Jaimin K, Krishna Mihardja, Sugiyono MS, Rita Nuryanti, dll (Sastra Jawa).

Sastra Indonesia

Waktu terus melintas. Napas kesenian terus mengalir seirama detak jantung kehidupan di Yogyakarta. Terutama dalam seni sastra, Yogyakarta masih memberikan napas kreativitas bagi para sastrawan. Bahkan berbagai event lomba, baca, diskusi, dan penerbitan antologi puisi semakin mewarnai kehidupan sastra di Yogyakarta. Rumah Budaya Tembi, Titik Nol Malioboro, Taman Budaya Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Balai Bahasa Yogyakarta, dsb adalah kantong-kantong sastra yang dapat dijadikan saksi tentang maraknya kehidupan sastra di kota tersebut.

Dari berbagai event yang berkaitan dengan kehidupan sastra (terutama, puisi) di Yogyakarta layak dibanggakan. Karena berbagai event tersebut tidak hanya diharapkan sebagai media interaksi kreatif antar insan sastra (baca, kreator, pembaca, pecinta, dan kritikus puisi), melainkan pula dapat menjadi media pemacu kreativitas bagi generasi penerus dalam penciptaan puisi khususnya dan genre sastra lain pada umumnya. Sehingga dari berbagai event tersebut dapat dimaknai pula sebagai ibu kandung yang didambakan sanggup melahirkan kreator-kreator muda handal dengan karya-karya berstandar kualitatif. Karya-karya yang bukan sekadar hadir, namun dapat memaknai kehadirannya di ruang apresiasi publik.

Sastra Jawa

Berbicara tentang kehidupan sastra Jawa di Yogyakarta kini, memang tidak segegap-gempita bila dibandingkan dengan kehidupan sastra Indonesia. Tidak seperti pada 10 – 20 tahun sebelumnya, kehidupan sastra Jawa yang dapat dipantau melalui media cetak (majalah) Djaka Lodang dan Mekarsari tampak menggairahkan. Karena setiap kedua majalah itu terbit, karya-karya dari para sastrawan tangguh semisal Suryanto Sastraatmodjo, Kuswahyo SS Rahardjo, Rita Nuryanti, Jaimin K, Khrisna Miharja, AY Suharyono, Suwardi Endraswara, Akhir Lusono, dsb senantiasa menghiasi halaman gurit, cerkak, dan cerbung.

Selain melalui majalah Djaka Lodang dan Mekarsari; Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta (SSJY) pula dapat dijadikan tolok ukur tentang kegairahan kehidupan sastra Jawa di Yogyakarta pada 10 – 20 tahun silam. Karena setiap pertemuan SSJY yang disertai dengan penerbitan majalah Pagagan itu selalu dihadiri para sastrawan tangguh, hingga terjalinlah interaksi kreatif yang menopang pada peningkatan kualitas karya setiap anggotanya.

Belakangan ini, kegairahan dalam kehidupan sastra Jawa di Yogyakarta tampaknya semakin menipis hingga tidak terlihat munculnya sastrawan-sastrawan muda dengan karya-karya berstandar kualitatif. Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas sastra Jawa yang diarahkan sebagai media interaksi kreatif antar sastrawan mapan dengan sastrawan muda (pemula). Barangkali pula, karena generasi muda sendiri semakin tidak tertarik dengan sastra Jawa yang dinilai kurang memberikan jaminan akan kesejahteraan materi di masa depan .

Sekalipun demikian, upaya untuk membangkitkan ketertarikan generasi muda dalam menciptakan karya sastra Jawa harus tetap dilakukan baik melalui komunitas atau sanggar. Melalui komunitas atau sanggar yang dibentuk hendaklah bukan sekadar membuka ruang-ruang kreatif dalam baca gurit, macapatan, atau cerkak dari para sastrawan mapan, namun pula hendaklah menyelenggarakan workshop penulisan karya sastra Jawa di kalangan generasi penerus (remaja dan anak-anak). Dalam menopang upaya ini, komunitas atau sanggar tersebut bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan formal.

FKY dan Sastra

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) akan kembali diselenggarakan pada 20 Juni – 5 Juli 2012 di kota Yogyakarta dan 4 (empat) wilayah kabupaten, yakni: Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Gunung Kidul. Penyelenggaraan FKY kali ini merupakan yang ke 24 semenjak diadakan mulai tahun 1988.

Dalam catatan, bahwa setiap FKY diselenggarakan senantiasa diwarnai dengan berbagai aktivitas kesenian baik yang bernapaskan modern (kontemporer) maupun tradisi. Bahkan melalui FKY, aktivitas-aktivitas sastra yang diwujudkan melalui penerbitan buku, pertunjukan (pembacaan), serta diskusi karya sastra Indonesia atau Jawa sering mewarnai di tengah gelar kesenian yang lain. Sehingga kesan yang muncul bahwa panitia dan lebih luas lagi Dinas Kebudayaan (pemerintah) tetap memperhatikan kehidupan sastra di Yogyakarta.

Tidak dapat dipungkiri, FKY diharapkan untuk selalu diselenggarakan setiap tahunnya. Kehidupan sastra Indonesia dan Jawa pula harus selalu diperhatikan kehidupan dan perkembangannya. Karenanya, FKY dan sastra harus berjalan beriringan. Sebab tanpa melibatkan sastra, FKY akan terasa cemplang (hambar). Sekalipun tanpa penyelenggaraan FKY dan perhatian pemerintah, jantung kehidupan sastra di Yogyakarta tetap berdetak.

Sebagai seorang yang pernah berhutang budi pada kota tercinta Yogyakarta, penulis hanya bisa berharap agar penyelenggaraan FKY senantiasa melibatkan sastra. Tentu saja pelibatannya bukan sekadar untuk menghibur agar pelaku sastra di Yogyakarta tidak protes dan nggerundhel di belakang, malainkan harus memberikan kontribusi taktis di dalam membangkitkan kegairahan menulis di kalangan generasi penerus (remaja dan anak-anak).

Karenanya agenda workshop penulisan karya sastra yang melibatkan mahasiswa (siswa-siswi) dari lingkup pendidikan formal hendaklah menjadi salah prioritas dalam penyelenggaraan FKY XXIV. Agenda ini akan menjadi lebih penting ketimbang mengundang sejumlah penyair dari luar wilayah Yogyakarta untuk terlibat dalam pembacaan atau penerbitan antologi puisi atau cerpen versi FKY. Mengingat belakangan ini, regenerasi sastra di Yogyakarta tampak kurang mendapatkan perhatian. Selain pula memandang, bahwa proses penulisan dan nilai-nilai di dalam karya sastra tetap memiliki pengaruh positif guna membangun kepribadian generasi penerus. Generasi gamang di tengah gebalau arus jaman yang semakin global.

*) Sri Wintala Achmad, Pecinta sastra, tingggal di Cilacap, Jawa Tengah.
Dijumput dari: http://regional.kompasiana.com/2012/06/23/seputar-fky-oleh-sri-wintala-achmadr-toto-sugihartoeko-nuryono-472748.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito