Minggu, 20 Mei 2012

Wisata Bahasa

Sunaryono Basuki Ks *
_Suara Karya, 28 Maret 2009

MOHON maaf sebelumnya kepada semua pihak kalau-kalau yang saya tulis ini menyinggung perasaan atau wibawa atau apa saja yang Anda punyai. Tulisan ini sekedar mengemukakan keheranan saya akan kreatifitas bangsa ini dalam memberi nama-nama tempat.

Saya mulai dengan nama-nama pelabuhan. Jakarta punya Tanjung Priuk (Priok) yang dikalahkan oleh Surabaya karena punya Tanjung Perak, namun Semarang tak mau kalah punya Tanjung Emas. Luar biasa, kota terkaya di Indonesia. Namun “sialnya” Lampung “hanya” punya Tanjung Karang, dan Riau punya Tanjung Pinang. Celakanya lagi,. Di Pulau Bintan tempat Tanjung Pinang berada juga ada Tanjunguban. Sumatera Utara punya Tanjungbalai. Masih ada tempat lain yang bernama Tanjung Pandan.
Provinsi Sumatera Barat juga unik. Kurang puas dengan punya kota Padang, mereka masih perlu punya kota Padang Panjang, dan Padang Sidempuan dan propinsi ini punya “jumlah” kota terbanyak di Indonesia, yakni Kabupaten Lima Puluh Kota! Lebih aneh lagi, di Papua ada Kabupaten Raja Ampat. Pasti bupatinya kebingungan, sebab walau keberadan kerajaan-kerajaan di Indonesia masih diakui, seperti adanya Festival Kerajaan se Indonesia, kebanyakan kerajaan-kerajaan itu tidak punya raja yang memerintah kecuali DIY yang punya Sri Sultan yang menjabat sebagai Gubernur DIY.

Konon Borneo atau Kalimantan dianggap sebagai pulau tertua di Indonesia, tetapi dari namanya pasti Pulau Bangka yang tertua! Ada juga nama-nama tempat yang ganda, di Jawa dan di Luar Jawa. Kalau di Inggris ada kota York, maka di Amerika ada New York, demikian juga kota London disaingi oleh kota New London di Kanada, sedangkan Perth di Skotlandia juga ada di Australia. Kota universitas Lancaster di Inggris ternyata punya pendamping sebuah kota kecil di Amerika di dekat Columbus, Ohio. Hal ini dapat dipahami karena mungkin para imigran dari Inggris ingin mengenang kota asalnya dan mengabadikan nama kotanya di benua baru.

Mungkin alasannya sama dengan sebuah tempat kecil di Tabanan, Bali yang bernama Kediri, juga ibukota NTB yang Mataram. Mungkin saja berhubungan dengan Mataram kuno di Jawa. Di Buleleng, Bali juga ada desa pantai yang bernama Penarukan, entah apa hubungannya dengan kota kecil Penarukan di timur Situbondo, di ujung Jalan Pos Dandeles Anyer-Penarukan.

Pada masa penjajahan Belanda, para penguasa Bali yang memberontak akan “diselong”, artinya katanya, dibuang ke Ceylon, padahal ada yang bilang hanya dibuang sampai Padang di Sumatera. Namun, di NTB juga ada nama kota kecil namanya Selong. Apakah nama itu meniru Ceylon, belum ada informasi mengenai hal tersebut.

Kabupaten Buleleng di Bali adalah kabupaten terluas dengan wilayahnya yang membentang dari ujung barat sampai hampir mencapai ujung timur berbatasan dengan Karangasem. Kabupaten ini juga berbatasan dengan Bangli, Tabanan, dan Jembrana.

Namun, dalam guyonan muncul bahwa Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten terluas. Kenapa? Seseorang nyeletuk: Karena pantainya lebih. Di Gianyar memang ada nama wilayah yang bernama Pantai Lebih!

Lain lagi dengan kata “pura” yang berarti kota. Mungkin merasa kurang enak punya nama kota Karangasem yang bermakna “kebun asam”, beberapa tahun lalu kota ini dinamai Amlapura, sedangkan dalam bahasa Bali amla berarti asam juga, jadi sebetulnya tak ada yang berubah, namun nama kabupatennya tetap saja Karangasem, mungkin serupa Asem Bagus yang sampai sekarang dapat membanggakan jajaran pohon asam berjajar rapi di jalan lebar, padahal jalan itu dibuat di jaman penjajahan Belanda.

Rupanya pemerintah Belanda punya visi jauh ke depan saat nantinya jalur utara ini memang harus lebar seperti sekarang. Tak terbetik berita kalau Asem Bagus akan diganti dengan Amla Bagus, mungkin sebab amla bukan bahasa Jawa?

Lalu, apakah kota kecil Sri Indrapura ada hubungannya dengan Batara Indra, dengan demikian bermakna kotanya Batara Indra? Apakah ada hubungannya dengan kompleks percandian Muara Jambi yang konon malah tempat suci agama Buddha sementara Batara Indra dipercaya dalam agama Hindu. ? Masih di selatan Jambi ada Kenaliasem yang juga takkan diubah menjadi Kenaliamla.

Masih di Bali, kota Klungkung juga ikut diubah menjadi Semarapura alias “kota cinta”. Syukurlah Singaraja tidak latah berubah menjadi Singapura walau penduduknya sering menyebutnya dengan “kota singa” lantaran raja Panji Sakti pendiri kota ini dijuluki Singa Ambara Raja. Dan “kota singa” kan bisa “diterjemahkan” menjadi Singapura.

Di luar Bali kita bisa berkunjung ke Tembaga Pura, Jayapura, Telani Pura.

Lain lagi “urang Sunda” yang suka menamai tempat atau sungai dengan kata “Ci” yang artinya air. Yang paling indah dan mengerikan karena sering mengirim banjir ke Jakarta adalah Ciliwung. Mendengar kata Cianjur kita teringat beras yang nikmat, sama sekali tak ingat air, walau padi tak bisa tumbuh tanpa air yang cukup, kecuali, tentu saja padi gogo untuk tanah kering.

Cililitan yang pernah jadi nama terminal bus di Jakarta sama sekali tak mengingatkan kita pada air, dan orang malah tak peduli apa arti “lilitan”, demikian juga dengan nama-nama Cibinong dan sebagainya, tetapi Ciamis memang “air manis:, Cimahi “air yang cukup” dan Cibeurem selatan Ciawi bermakna “air merah”, walau tak terlihat dimana ada air merah. Wilayah yang pernah penuh dengan bilyard center itu entah seperti apa keadaannya. Disitu (dulu) berdiri vila-vila milik orang kaya dan penting dari Jakarta. Yah, masih ada Citeurup,.Cisalak, Ciawi, Cigombong, dan sebagainya.

Soal suka memakai nama “air” di ujung timur Jatim ada Banyuwangi, “air harum” lantaran kesucian seorang istri, sedangkan di wilayah Pasuruan ada pemandian Banyu Biru, ada pula desa Banyupoh. Di pulau lain ada Air Mandidi.

Penduduk Betawi juga suka menamakan tempat-tempat tertentu sesuai dengan ciri khas tempat itu, misalnya sejumlah pemberhentian bus Kabel, Cemara Kembar, atau bangunan Proyek, Gang Kelinci. Anda pasti tahu dimana Gang Kelinci di Pasar Baru yang menjadi terkenal karena lagu gubahan Titiek Puspa yang dinyanyikan Lilies Suryani. Tapi coba tanya dimana pemberhentian bus yang disebut Kabel sebab kabelnya sekarang tak ada dan Cemara Kembar yang cemaraya pasti sudah ditebang.

Transmigran dari Jawa ke Sulawesi pasti kagum akan sebuah danau yang ‘sangat religius” sebab namanya Danau Poso. Dalam bahasa Jawa, poso berarti puasa. Nah!***

* Sunaryono Basuki Ks, sastrawan tinggal di Singaraja
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2009/03/wisata-bahasa.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito