Senin, 26 Maret 2012

Penyair Berpentas di Candi Borobudur

Suara Pembaruan, 31 Agu 2007

PULUHAN penyair dari dalam dan luar negeri membacakan karya sastra masing-masing di panggung terbuka "Aksobya", timur kaki Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (29/8) malam.

Pergelaran berjudul "Utan Kayu International Literary Biennale 2007" itu dibuka dengan suguhan penampilan tembang Jawa kontemporer berjudul Nyanyian Jiwa oleh komunitas seniman petani lereng Gunung Merapi, dari Padepokan Tjipto Boedojo, Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Selanjutnya komunitas seniman petani lereng Gunung Merbabu, Desa Gejayan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, yang dipimpin Kepala Desa Riyadi, menggelar musik tradisional kontemporer "Truntung Gamelan" mengiringi penampilan puluhan penari tradisional "Soreng".

Para penabuh musik truntung mengenakan properti berupa pakaian dari rangkaian daun dan "janggel" jagung yang menutup tubuh dan bagian mukanya. Musik truntung adalah tabuhan alat musik, terbang, dengan sebilah bambu dipadu pukulan bende dan dram.

Gerimis sempat turun di Candi Borobudur sekitar pukul 21.35 hingga 21.50 WIB saat penyair Indonesia, Avi Basuki, membacakan cerpen Perempuan, dan penyair asal India, Mamang Day, membacakan cerpen Tempat yang Gelap, Kota-Kota Kecil dan Sungai, dan Musim Panas Ini.

Penyair asal Belanda, Chris Keulemans sebelum membacakan karya sastranya menyatakan kekagumannya atas kemegahan Candi Borobudur yang dibangun abad ke-8 pada masa Dinasti Syailendra itu.

Para penyair lain yang menggelar karya-karyanya di pelataran candi itu antara lain Hassan Daoud (Lebanon) dengan cerpen Lorca in Beirut: Who Brought Him Here?, Shin Joong Seun (Korea) membaca cerpen The Fable of Our Age, Hamsad Rangkuti (Indonesia) membaca karya Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu.

Selain itu, Kimberly M Blaeser (Amerika Serikat) membacakan puisi Fantasies of Women, Sean M. Whelan (Australia) membaca sejumlah puisinya antara lain Elvis Tears, Dear Elliot, dan Lemonade and Tequila.

Acep Zamzam Noor (Indonesia) membacakan cerpen Menjadi Penyair Lagi, dan Di Malioboro, Sharanya Manivannan (Srilangka) membaca cerpen berjudul Poem dan puisi berjudul The Mapmaker's Wife.

Saat Sharanya membacakan karya sastranya sekitar pukul 22.56 WIB, angin bertiup relatif kencang di sekitar candi itu dan mengakibatkan layar monitor relatif lebar di sisi kanan panggung roboh.

Pergelaran karya sastra oleh para penyair, Rabu (29/8) malam itu ditutup tengah malam dengan penampilan grup musik Akapela Mataraman Yogyakarta yang dipimpin Pardiman, yang menembangkan sejumlah karya sastra Romo Sindhunata, SY, secara jenaka sehingga para penonton tertawa.

Pada kesempatan itu Romo Sindhunata juga membawakan tembang Jawa, geguritan, yang bertutur tentang kemegahan dan spiritualitas Candi Borobudur dengan iringan musik akapela grup "Akapela Mataraman", secara khusuk.

Terlihat menyaksikan pergelaran karya sastra itu antara lain budayawan Gunawan Muhammad dan Romo Kirjito, Pr, pelukis Joko Pekik dan Soni Santoso, seniman lima gunung Magelang, Sutanto Mendut, dan Wakil Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno.

Menurut rencana para penyair lain akan membacakan karya-karyanya pada lanjutan 'event' budaya itu, Kamis (30/8) malam, di panggung "Aksobya" Candi Borobudur.

"Temu penyair ini bagi kalangan seniman Magelang tentu memberikan inspirasi bagi perkembangan dunia sastra di daerah ini," kata penyair Kota Magelang, Es Wibowo.

Sementara itu, acara temu penyair dari dalam dan luar negeri yang berlangsung pada Rabu (29/8) malam juga diramaikan dengan pameran seni instalasi berjudul Lelaku (perjalanan) di Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Lelaku"

"Karya Lelaku ini simbol perjalanan spiritual manusia, sebagaimana Sidharta Gautama juga menjalani 'lelaku' untuk mencapai kebuddhaannya,' kata Ismanto, seniman Gunung Merapi, Magelang, yang membuat instalasi tersebut, di Magelang, Rabu (29/8) malam.

Lelaku berupa instalasi kurungan dari rangkaian bambu, berjumlah sekitar 20 unit berbagai ukuran itu menghiasi berbagai tempat di panggung terbuka "Aksobya", di timur kaki Candi Borobudur.

Ismanto yang juga pematung, pelukis, dan seniman teater itu mengatakan, setiap orang pasti melakukan perjalanan spiritual kemanusiaan. Para penyair, katanya, menghasilkan berbagai karya sastra setelah mereka melakukan suatu perjalanan spiritual.

"Mereka tidak sekadar menulis karya sastra, tetapi melalui suatu proses perjalanan spiritual dan mendapatkan inspirasi yang kemudian dituangkan dalam karya sastranya," katanya.

Ismanto menyebut kurungan dengan pelita sebagai simbolisasi bahwa di dalam tubuh manusia terdapat jiwa yang bersinar. Pada bagian panggung terbuka itu, karya Lelaku Ismanto juga juga dilengkapi dengan tatanan jerami di berbagai tempat sehingga terkesan eksotik.

Penutupan

Pementasan wayang kontemporer dengan lakon Sudamala akhirnya menutup temu penyair dari dalam dan luar negeri di panggung "Aksobya", kaki Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Pementasan wayang oleh dalang asal Tegal, Jawa Tengah, Slamet Gundono, di Magelang, Kamis (30/8) menjelang tengah malam itu. Gundono saat memulai pementasannya mengatakan, lakon Sudamala diolah secara kontemporer tentang kesetiaan Dewi Uma, berasal dari kisah yang tersimpan di Candi Sukuh, Kabupaten Karanganyar, Jateng.

"Ini tentang liku-liku kehidupan pasangan suami istri, Dewi Uma selingkuh, namun ada kesadaran dan pertobatan," katanya.

Lakon Sudamala dimainkan dalam bentuk pewayangan kontemporer, memadukan antara lain seni musik, tari, performance art, teater, wayang kulit, dan wayang orang. Pementasan itu terkesan megah oleh latar belakang Candi Borobudur yang diterangi lampu ribuan watt dari berbagai sudutnya.

Penonton terlihat tertawa saat menyaksikan pementasan itu karena sang dalang, Slamet Gundono, membawakan lakon itu secara menarik dan kental dengan humornya.

Iringan musik dari tabuhan antara lain saron, demung, terbang, dan kecrek. Sementara Gundono selain mendalang juga memainkan alat musik "kencrung".

Dua tokoh wayang dari bahan plastik dan dua gunungan ditancapkan di panggung tersebut, dan sesekali dimainkan oleh sang dalang. Sementara dua penari putri terlihat tampil secara menarik sebagai tokoh Dewi Uma. Mereka menari mengikuti iringan musik dan tembang Jawa kontemporer yang dilantunkan Dalang Slamet Gundono.

Sebelum para penyair membawakan karya-karya mereka, sejumlah personel grup musik akapela, "Akapela Mataraman" asal Yogyakarta membawakan musik campur sari dengan vokalis Soimah Poncowati diiringi siter, saron, dan kibor.

Grup itu tampil membawakan sejumlah tembang macapat dan campur sari. Soimah secara terus-menerus bernyanyi sambil berdialog dengan penonton dan pemusik.

Ketua Panitia "Utan Kayu International Literary Biennale 2007", Sitok Srengenge, mengatakan, pergelaran yang meriah itu bukan sekadar pertemuan para penyair dan pementasan karya-karya mereka. Akan tetapi, bermanfaat membangun solidaritas antarpenyair dan memberikan inspirasi kepada mereka dan masyarakat luas tentang kehidupan.

"Kesempatan ini bukan hanya kesenangan karena bersama-sama berkumpul dengan menunjukkan karya masing-masing, tetapi menjadi suatu solidaritas kemanusiaan. Kebersamaan ini menguatkan kecintaan terhadap sastra," katanya. [Ant/U-5]

Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2007/08/sastra-penyair-berpentas-di-candi.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito