[PERCAKAPAN PANTAI]
Kerutan dahi ke jalan sunyi
menyusuri anakan sungai,
membisikkan suara-suara
ke telinga kalem nan tegar,
menuruni lembah-lembah hati
melonjaki sakit berseri-serasi.
Saat tersandung batu atau
ranting patah kemarau lalu,
hendak cita menuju samudra
menemui mata air nasibmu;
kau tinggalkan pedalaman
berkelana semata pelangi.
Ada suara-suara panggilan
bergaung tidak dihiraukan
walau memecah hening
menimpa butiran pasir;
bekunya kalbu di udara
bercampuran gemintang.
Malam meleburkan jiwa-raga
sejumlah dunia mengucapkan,
terhempas ke ceruk terpejam
sunyi nan tenggelam;
kereta kencana ditarik taupan
menuju negeri-negeri kegaiban.
Melepaskan beban tubuh berulang
memutari ketinggian,
awan-gemawan terlelap kemabukan
diayunnya kelembutan,
sehelai sampur pengikat kenangan
diusapnya kesaksian,
sederai gayuhan gelombang
membasuh wajah penantian.
[SERAUT BAYANG LUKISAN]
Kupu-kupu ke puncak biru
bila tengah malam tiba
kerlip kunang-kunang,
jikalau lelah beterbangan
sayap cahayanya kan padam.
Mata penjajah berkedipan pandang
buah bergelantung di pinggiran jalan
menanjaki udara tawarkan kenangan,
bertiduran melamun awan menggulung
melipat pucuk pinus sedingin pebukitan.
Barisan bangau merapatkan kesedihan ditinggalkan musim
kabut memanggil diajak menuruni lembah ngarai mata air
gemerincing melonjaki batu-batu mengaliri petak sawah,
merasuk persendian jiwa karang lepas disapu gelombang
bunga-bunga terhanyut berlayar terhempas pada pantai.
Keringat menguap memanggang pundak,
suara tersuling membumbung ke angkasa
diikuti pusaran angin ke pegunungan badai
menitipkan kabut perawan ke pucuk-pucuk.
Hawa malam mengelus kulit tipis gemetaran,
bara percakapan api di relung gelap berulang
di sebelah senyuman terkumpul tali keraguan.
Membenamkan dada bulan
bintang berdegup meriap
hilang kuas bebulu kuda
seraut bayang di lukisan.
[PENYAIR TAK DIKENAL]
Sejauh padang-padang sepi
desiran bayu titian hari hampa.
Pada perburuan debur air mata,
debu tubuh takdir yang terbelah.
Bayangan ruh membuncah beku
sepulang gerimis deras membatu.
Jiwa tersuruk perkelahian kekal
harumkan asap dupa kata-kata.
Mata ajal melesat. Mencapai
guguran daun-daun kaki bukit.
Menebah pekuburan besi baja
menyobek duka lara sejarah.
Kertas-kertas membisu
malam hujan abu-abu.
Muka memar dihajar waktu
sehalus sum-sum ragu-ragu.
[NAFAS KASIH]
Kepadamu nafas-nafasku menyatu
debur ombak menggulung nadimu.
Gemuruh dikoyak kalbu cemburu
menelisik dalam ceruk rahasia
menapaki janji mencipta rindu.
Senyanyian abadi kaki-kaki kembara
menyapa duri-duri kaktus liar-meliar
; kerikil cadas wetan halangi ingatan.
Sejauh bayu mekarkan bunga tulus
menanjaki hari kesungguhan batu
dibopongnya ke pelaminan kabut.
Adakah keraguanmu terkumpul?
Cepatlah, pantai memanggilmu.
Rindu cemburu bertalu-talu
menaiki tangga awan kelabu.
Menghujani kota bumi pulaumu
fahami lamunan segenap waktu;
sang surya taburkan cahaya rasa.
Duhai kasih, kecup kalbuku di sebrang
tuntun jalan tempuh menyatukan restu.
Seair hangat pegunungan kapur
membasahi rambutmu tergerai.
Di malam-malam tak berujung
kepada setingkap letih jemarimu;
pergumulan kertas, tinta hitammu.
[NAFAS PANJANG PENGELANA]
Kala ribuan embun mencipta pagi
kupunguti kata-kata tanpa wujud.
Sebening kalbu tebarkan kalimah
mewangi hidupi nafasmu-nafasku
dalam kisah panjang dunia kelana.
Berbaca kitab airmata sampai muara
mengajak ke ujung tlatah peraduan.
Lautanmu serupa langitku membiru
dan burung-burung camar bercanda
melewati gemawan batas kenangan.
Seair kesucian gemerincing abadi
melafalkan mantra di dedaun jati
diterpa bayu malam para petapa.
Adakah yang datang kepadamu
membawa segenggam cahaya?
Hanya sakit demam dekati maut
aku mencoba ulang menulis sajak
lantas lenyap bertarian mata pena.
Kepakkan masa telusuri rongga dada
berkeringat selubungi jantung angin
kumpulkan reranting tebarkan daun.
Di setiap hembus berpeluk rintian
menyisiri anak-anakan rambutmu.
Saat sangkala menikam petang
sesulur hutan rimba raya agung
sehitam tinta nyanyikan kalam.
[DI UJUNG PERPISAHAN]
Awan berbondong menutupi bayanganmu
hasrat mengendap mencuri lewat jendela
: hujan mengaliri riuh ombak sungai jiwa.
Melewati keletihan lama menggerus masa
selembut aroma kohwa di ruang terpencil
dihuni malam menyibak sunyi daun ganjil.
Jikalau siang terbakar langit bara pebukitan
batuan api menyekutui badai digulung angin
pada ketinggian ruh memanjat dada cahaya.
Memandangi senjakala di akhir pelabuhan
pohonan menarikan bayu menanti petang,
pulang membelakangi bulan ditunggu rindu.
Oh helaian masa harapan melangkah
berdentingan memusari mata pena,
ke tebing-tebing cakrawala kecewa.
[NYANYIAN KEMBARA]
Ketika embun dendangkan laguan pagi
deras arus sungai berkelok syair abadi
menuju lereng jiwamu menyibak fajar.
Jika saksi langit awan malam tertunda,
kabut menebali menyelimuti kota-kota.
Ia anak pebukitan memetik pelajaran,
hingga kini berbagi kenang memaknai.
Mengusik dentingan air petikan angin,
lagu busa di pantai-pantai menggapai
dedaunan kalbu menyimak keguguran.
Bisikan kantuk, kaki-kaki bayangan
sayap-sayap kekupu berhamburan,
menabur sangsi di sepanjang jalan.
Ke lereng-lereng malam kesunyian
ia dendangkan jejiwa setiai mawar.
Duri kata-kata berbicara kembara,
sayap elang berbaur angin udara.
Cakar-cakar sujud di atas kepala,
langit tak berjarak rambut basah.
Sayang, tiada kecup kasih mesra.
[STASIUN SENJA]
Menunggu waktu gelisah memandang
berlalu-lalang getaran menanti kasih,
sambil menghitung warna kedatangan.
Mendengar degup dada meninjau kereta,
menuju batas pandangan di stasiun senja
menantikan janji dengan jantung terluka.
Lembayung jingga senyum menebar bunga,
di ladang perburuan memikat merpati putih
ke sangkar hitam nyawa menemui kekasih.
[BUNGA ABADI]
Di astana langit, suara terompa menapaki tangga gemawan
di sekitar jembatan mengulum degup jantung gentayangan,
menyisiri kemalaman kasih pantai, janji luluh dalam dekapan.
Ombak-gelombang membuncah memecah nafas-nafas bintang,
saat bulan hadir menciummu bunga keabadian. Membaca luka
singgah sebelum terbang kucurkan keringat darah perjuangan.
Kaki-kaki kuasamu sesusu madu mengaliri bibir para pemberani,
sekepak sayap paling pekat, dalam goa sunyi kelembutan lautan.
Berpakaian kekekalan, di ujung maut menyongsong fajar jaman;
anak-anak bermain di tepian keasingan, tak ada penuntun mimpi
menjadi buta memandang, ketika ketakmampuan tetap bertahan.
[MEMAKNAI LANGKAH]
Telah kukosongkan perut untukmu
sehaus tenggorokan mencipta rindu,
tapi belum kukenal sedekat leher dulu.
Menumpang kapalmu menyusuri waktu,
pantai mencari awan berkaki senyummu,
langit tentramkan kantuk di ruang tunggu.
Bercerita butiran pasir perjalanan mata lelah,
meleleh timbunan kenang hari-hari atas api.
Tak terpegang sehabis disergap pekabutan,
lalu hasrat beku menemukan tujuan faham.
[LANGGAM LAUTAN]
Gulungan gelombang saling tabrak berkejaran,
pecah tersimpan gemawan ditelan arus lautan.
Menemui kasih di astana samudra bintang berkedipan,
sederup air redupkan tembang mekarkan lekuk malam.
Setubuh meliuk lambaian sampur menyimak tarian masa,
berseri-serasi setaburan tembang puji membahana sukma.
Menjelajahi kisah percintaan di senggang langgam pertemuan,
dimulai surutnya gairah rahasia, meninggi tenggelamkan nalar.
Batasan mimpi mewujud kesadaran hening kerinduan terdengar,
tetabuhan bertalu-talu diselipan hujan melambungkan rentangan.
Kembara menemukan ajal tiada sia-sia ke ujung asmara berlayar,
diterjang ombak jejiwa, membelah senyum langit nafasnya ganjil.
Memasuki telinga timangan nada sunyi mengigau galaukan nasib
; kesendirian mengisi lewat membisikkan lafal-lafal ruh semesta.
[RINDUNYA GELOMBANG]
Ruang malam mencipta sayap di selat kerinduan
dan punggung pertemuan awan ditempa purnama.
Saat batasan dada ombak bergulung menghempas
sederuan kelelawar melintasi panggung gemintang.
Menghampiri anak-anak kangen lukisan ketegaran
:
karang petapa hening angin ribuan tahun silam turun
persembah kabut perasaan menunggu dipukuli cemas.
Selendang timur tersibak elusan tangan lautan pemuda
menjala ikan-ikan di hamparan luasnya fajar prasangka.
Seekor burung terbang pada layar gumpalan mendung,
menyambut mentari sepenggala membuka kulit siang.
Diganti warna biru menindas kepak dendam menawan,
panasnya cahaya bersekutu angin ribuan mil di pantai.
Tangis percikan ombak pada petak ladang tersapu terik,
lagu gelora kandas atas pertanyaan tak kunjung jawab.
Menanti bertepat waktu berbulir-bulir garam semangat
:
hari-hari berlalu bisu semusim lupamu perjalanan bayu
ke pebukitan lembah, garam geram asam rontok sudah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Azis Masyhuri
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Riyadi Amar
A. Yusrianto Elga
A.H. J Khuzaini
A.J. Susmana
A.S Laksana
Abd. Basid
Abdul Azis Sukarno
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S
Abdurrahman Wachid
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Sunjayadi
Adek Alwi
Adi Faridh
Adian Husaini
Adreas Anggit W.
Adrizas
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agni Rahadyanti
Aguk Irawan M.N.
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Hartanto
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Naufel
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Airlangga Pribadi
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Aldila Avrikartika
Alfred Tuname
Ali Audah
Ali Soekardi
Amien Wangsitalaja
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
Andry Deblenk
Angela
Anggota FSL
Anggraini Lubis
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Septian
Anwar Nuris
Any Rufaidah
APSAS (Apresiasi Sastra)
Arafat Nur
Ari Saputra
Ariany Isnamurti
Arie Yani
Arief Junianto
Arifin Hakim
Arim Kamandaka
Arina Habaidillah
Armada Riyanto CM
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan
Arysio Santos
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atafras
Atmakusumah
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Babad Nuca Nepa
Babe Derwan
Badrut Tamam
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bambang Kuncoro
Bambang Satriya
Bambang Sugiharto
Bandung Mawardi
Banyuwangi
Bengawan Solo di Karanggeneng
Beni Setia
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Biografi
Blambangan kuno
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bujang Tan Domang
Bung Tomo
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cerbung
Cerkak
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
CNN Indonesia
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahlan Kong
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Daniel Paranamesa
Danilo Kis
Danuji Ahmad
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David ZA
Dea Anugrah
Dedi Pramono
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dian
Diana A.V. Sasa
Didin Tulus
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Diskusi buku
Djibril Muhammad
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djulianto Susantio
Dody Yan Masfa
Dom Dinis
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwidjo U. Maksum
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Purwanto
Edith Koesoemawiria
EH Ismail
Eidi Krina Jason Sembiring
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Endarmoko
Eko Nuryono
Elin Yunita Kristanti
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Em Syuhada’
Emha Ainun Nadjib
Eny Rose
Eriyanti
Esai
Evan Ys
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fakhrudin Aris
Fanani Rahman
Fariz al-Nizar
Faruk
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fauzan Al-Anzhari
Fazabinal Alim
Felix K Nesi
Ferdiansyah Thajib
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Forum Sastra Lamongan
Furqon Lapoa
Galuh Tulus Utama
Ganug Nugroho Adi
Gde Artawan
Gede Mugi Raharja
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gito Waluyo
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
H.B. Jassin
Haaretz
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamzah Fansuri
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Harry Susilo
Hartono Harimurti
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hawe Setiawan
Henri Nurcahyo
Hepi Andi Bastoni
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Santoso
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Joni Putra
Hikmat Gumelar
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
I Made Prabaswara
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Yunanto
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra J. Piliang
Indra Tjahjadi
Indra Tranggono
IPNU Kabupaten Lamongan 1955
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iwan Kurniawan
Iwank
Jadid Al Farisy
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D Rahman
Jamaluddin Mohammad
Jamrin Abubakar
Jauhari Zailani
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joao Ruiz De Castelo Branco
Johan Khoirul Zaman
John Halmahera
John Sinartha Wolo
Joko Budhiarto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K.H. Anwar Manshur
K.H. Ma'ruf Amin
Karanggeneng
Kasnadi
Katrin Bandel
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kingkin Puput Kinanti
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
KOSTELA
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kukuh Yudha Karnanta
Kurnia EF
L. Ridwan Muljosudarmo
Laksmi Sitoresmi
Lamongan
Lamongan 1916
Larung Sastra
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Lina Kelana
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
Loe Lan Ing
Lukisan Rengga AP
Lukman Santoso Az
Lutfi Rakhmawati
Lynglieastrid Isabellita
Lysander Kemp
M Anta Kusuma
M. Aan Mansyur
M. Harir Muzakki
M. Latief
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Majelis Sastra Asia Tenggara
Makalah Tinjauan Ilmiah
Mala M.S
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Margita Widiyatmaka
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marsi Ragaleka
Martin Aleida
Martin Lings
Masdharmadji
Mashuri
Mathori A Elwa
Matroni Muserang
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Mohammad Eri Irawan
Muafiqul Khalid MD
Mudjia Rahardjo
Muh Syaifullah
Muhajir Arifin
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alimudin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yamin
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Musfi Efrizal
Muslim Kasim
Musyafak
Nadhi Kiara Zifen
Nafi’ah Al-Ma’rab
Nailunni’am
Naqib Najah
Naskah Teater
Nasrullah Thaleb
Nawa Tunggal
Nevatuhella
Nezar Patria
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nitis Sahpeni
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nunung Nurdiah
Nurel Javissyarqi
Nurjanah
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi
Obrolan
Octavio Paz
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pagelaran Musim Tandur
Pawang Surya Kencana
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
PDS HB Jassin
Pesantren Tebuireng
Petrus Nandi
Philipus Parera
Pipiet Senja
Plato
Pramoedya Ananta Toer
Pratono
Pringadi AS
Priyatna Abdurrasyid
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
R Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Rahmat Sularso Nh
Raihul Fadjri
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ranang Aji SP
Ratnaning Asih
Ratno Fadillah
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Rengga AP
Resensi
Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992
Rheza Ardiansyah
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riyadhus Shalihin
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rojiful Mamduh
Romi Zarman
Rosihan Anwar
Roso Titi Sarkoro
Rudy Polycarpus
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabine Mueller
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Samin
Samsudin Adlawi
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sapardi Djoko Damono
Saparinah Sadli
Sartika Dian Nuraini
Sarworo Sp
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Satriwan
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sejarah
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Siwi Dwi Saputro
Siwi Tri Puji B
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Solo Exhibition Rengga AP
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
St Sularto
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sudartomo Macaryus
Sugiarta Sriwibawa
Sugiarto
Sujatmiko
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suripto SH
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutamat Arybowo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syamsudin Walad
Syi'ir
Sylvianita Widyawati
Syu'bah Asa
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Th Sumartana
Thales
Theo Uheng Koban Uer
Timur Budi Raja
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
To Take Delight
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tomas Transtroemer
Tosa Poetra
Toto Gutomo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Ulil Abshar-Abdalla
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W. Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Awaludin
Warih Wisatsana
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wemmy Alfadhli
Wicaksono
Widya Oktaviani
Wina Bojonegoro
Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan
Wisnu T Hanggoro
Wowok Hesti Prabowo
Y Alprianti
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yanto Musthofa
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yok’s Slice Priyo
Yoks Kalachakra
Yona Primadesi
Yoram Kaniuk
Yunit Permadi
Yusi A. Pareanom
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Rachmat Sugito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar