Rabu, 18 Agustus 2010

Membaca “Langkah-Langkah” Sederhana Albrecht Goes

Nurel Javissyarqi
http://www.sastra-indonesia.com/

Ada sajak ditulis sederhana, tapi masih menawan digali kandungannya. Ada megah serta purna penggarapannya, sampai pesonakan mata-telinga. Tentu terketahui, dikala hari-hari diisi senandung puja nada puisi.

Tampak benar penggalian atau sekadar asal comot dari para pendahulu. Kentara pula penggurat pengekor, penjiplak atau berangkat memeras daya hidupnya, demi menelusuri di atas sejarah kehidupan.

Ada sajak belum jadi oleh tak sabaran suntuk seimbangkan nilai kata yang memondasi karyanya, sehingga tak sebuhul menstupa. Ini bisa diselidiki diksi-diksinya, apakah akrab penyairnya atau nyelonong tanpa kendali tanya, itu kelihatan jikalau menyusuri karya-karyanya.

Apakah dirinya kurang setia menapaki lelaku bathin kepenyairan, dalam pergantian waktu serupa tulisannya plin-plan, ada rasa ampang, njomplang dan seterusnya.

Ada penulis dinaungi bakat besar tapi terlalu menikmati kecerdasan, berjalan-jalan menyusuri naluri cemerlang meremahkan hal kodrati karyanya. Kata-katanya indah, namun tidak melekat senafas badan jiwa pergolakan di masanya.

Ada merangkaki ketekunan, tapi selepas kelihaiannya hadir, ikatan bathinnya melonggar melepas rerantai kemungkinan yang digayuh sebelumnya. Adanya terpancari cahaya puitik laksana pulung, tapi tak dirawatnya menjaga keseimbangan, buyar juga jadinya.

Sedari sini patut dirawat kewaspadaan, mencurigai himpunan perolehan diri, mematangkan tersirat pun sudah disuratkan. Melatih kepekaan di atas keseluruhan indra membaca tanda, sehingga wawasan bathin mengejawantah sedalam nafas pengertian dilakoninya.

Ini tidak berhenti, agar beberapa pintu terbuka mengisi kedahagaan, haus bertambah kerontang, temukan titik api gagasan sebatu lompatan, demi menerbangkan kehendak besar tengah mengeram di rahim kerinduan.

Terasa berat penyair sejati menapaki tangga kedirian. Kini aku insyaf, kenapa banyak dari mereka mati bunuh diri, gila, terkucilkan, serta nasib buruk lain semasa menggelandang mencari isyarat kalbu jaman.

Ada bergelimpangan di tengah jalan, putus-asa pula merasa puas sebelum waktu memanggilnya. Mungkin masih disebut namanya, tapi tak sekuat yang kurbankan hidupnya demi melestarikan nilai puitika, mencerahkan kekayaan bathin sesama, tulus berguna kejayaan dunia damai sentausa.
***

Albrecht Goes lahir 22 Maret 1908, meninggal 23 Februari 2000, penulis Jerman yang selama Perang Dunia II menjabat pendeta dalam ketentaraan Jerman. Setelah perang menulis beberapa novel yang berhubungan atas pengalamannya.

Salah satunya, Unruhige Nacht (1950), diterjemahkan ke bahasa Inggris sebagai “Arrow to the Heart” disesuaikan untuk disiarkan di televisi BBC Britania Raya, 1952.

Kini kucoba menafsirkan sajaknya di bawah ini:

LANGKAH-LANGKAH
Albrecht Goes

Anakku, pendek langkahmu yang pertama
Dan akan pendek pulalah langkahmu yang penghabisan.
Langkah pertama diiringi ayah dan bunda,
Langkah terakhir kaujalankan sendirian.

Mungkin setahun lagi, kau, anakku, akan membuat
Banyak langkah tanpa diawasi,
Entah itu nanti langkah apa
Dalam terang dan di malam hari?

Dunia ini luas dan milikmu,
Melangkahlah dengan tabah dan berani.
Setelah langkahmu yang terakhir, anakku,
Kita akan bersama kembali.

[Dari buku Malam Biru Di Berlin, terjemahan Berthold Damshäuser dan Ramadhan K.H. 1989]

Tapak pertama merisaukan, di sana ada ruang anggang-anggang; antara keyakinan ditancapkan berkeseluruhan niat, juga perasaan cemas pengalaman diimani bagi kesaksian.

Ini menyerapi segenap daya sekitar demi kokohkan langkah berikutnya; ada hening bersuara, ketakutan menggema memecahkan kendang telinga rasa dilahirkan, ada mengajak susuri jalan berduri tak dirasai.

Ialah gugusan gairah diledakkan sampai butiran terkecil mula kehadiran, nama lain sebelumnya batu, atau balokan kayu dengan kefitrohan. Kini debu-debu, pula arang pengisi ruangan kosong, dulu belum tertandai dimata, lalu sebagai sesuatu yang ada.

Bocah itu melawan bentukan nasib orang tuanya, sejarah akar menelusupi sela-sela seair hayati di goa keheningan, kiranya berharap tumbuh dicangkokkan.

Atau kelembutan angin sebarkan putik kembang, menari-nari bibit hayati menuju padang memungkinkan subur di jarak waktu nun jauh terlupa penghulu.

Kala sendirian betapa merindu bayu lama menghantarkan kokoh sekarang, andaikan hikayat baru di atas nama baru, sapaan lain masih menggenggam kesadaran puitik; hidup demi nafas-nafas bersama.

Sembari mencari titik lemah yang tidak menjelma awan pengayoman, diharapkan langkah penghabisan menawan setiap partikel pribadi seperti dirinya bersaksi.

Kala tanggungjawab menarik kesadaran, betapa sumringah kegelisahan dimatangkan; was-was dipadatkan, kelupaan terangkat kebebasan ke batas kemampuan.

Sambil menimba hening menimbang kesunyian, dari kegusarannya menebarkan jala kemana saja. Menarik bersegenap tenaga, timbullah perkiraan berasal himpitan kecewa, lantas menemukan bayangnya dari bayangan lain.

Sebatang pohon tumbuh di samping pepohonan, dilihatnya ada tumbang pula tidak berkembang, jikalau pohon asam perbahaui kesegaran dikala musim hujan.

Daunnya kembali perawan, bayangnya tidak tergoyahkan, angin pun segan meniup keras sekitarnya, hanya di jarak tertentu, menumbangkan pohonan tanggung.

Anak mencium keleluasaan pandang, keluar dari kerangkeng yang selama ini membelenggu langkah kaki. Kalau burung kuntul, lincah membajak bencah sawah, sebelum berniat menerbangkan sayap putih.

Rasa puas mengapungkan diri di udara, atau dahan mencium geraian hujan berkata; sambutlah musim, sambut kesucian terlahir, selepas negeri dilanda kekeringan lama.

Pada puncaknya, pepohon menggoyang batang menjatuhkan bebuahan, beburung melesat menuju sarang; setiap petang, malam pun pagi, awal kesadaran perbaharui masa demi wawasan bersanding perubahan yang memusarinya.

Lantas alam seisinya terhampar luas di atas ketabahan berani, mematangkan perolehan, pemahaman menghadirkan kekinian, sadarnya ruang-waktu peristiwa, yang diragukan kini menjelma kekuasaan.

Ingatan bentuk mewujud nyanyian, memadatkan keserupaan berarti, memangkas sampiran digenggamnya isi. Yang peroleh langkah akhir sepenuh makna, perasaan sepadan nyanyian masa menghirup keseimbangan pengertian.

Tak terlampau kenyang pun keterlaluan lapar, nilai pantas dipegang menatapi tapal batas kemungkinan; kepurnaan manusiawi, hakikat perjalanan menuntun itu menentukan cahaya hikmah meresapi relung terdalam.

Pada giliranya keleluasaan pandang, nafas teratur, faham dijalani kefitrian, mendapati pancaran damai, dunia puitik nirwana dijanjikan sedataran diimpi. Ini betapa realis bagi jiwa-jiwa berkesaksian, iman manis dari kegetiran dirasa, atau di balik lipatan pahit, ada madu keabadian.

Umpama bersyukur membuka tirai-tirai cakrawala yang melingkupi, warna keindahan meresapi tulang sum-sum penciptaan. Atau kelahiran terbaca di akhir meniti jalan lelah, nafas tersengal bangkitkan perasaan hidup menerus.

Akhirnya pemahaman menyamudra, tiada perbedaan meski dari sungai-sungai tak sama alirannya. Sungguh demikian, langkah akhir tertanda? Lalu masuk ke dalamnya, bersama kembali.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito