Jumat, 28 Mei 2010

BERKACA MENULIS DARI NUREL

Sutejo*
http://thereogpublishing.blogspot.com/

Nama Nurel Javissyarqi memang belum seagung penulis Indonesia lainnya. Tetapi misteri perjalanan kepenulisan adalah etos nabi yang alir penuh jiwa berkorban, total, dan –nyaris—tanpa pamrih balas. Sebuah pemberontakkan pemikiran sering dilemparkan. Tradisi dibalikkan. Pilihan dilakukan, termasuk untuk memberikan pelajaran kepada orang tuanya. Penting dicatat, karena orang tuanya adalah guru konvensional yang terus alirkan kerapian, ketaatan, dan keberaturan lain. Hal ini dilakukan juga untuk mengatur Nurel dalam menentukan perguruan tinggi di mana jendela masa depan harapannya dapat diwujudkan. Tetapi jiwa berontak Nurel memilih untuk tidak selesaikan skripsi di jurusan ekonomi.

Apa yang menarik dari penulis ini? Beberapa hal berikut saya impresikan dari pertemuan empat hari bersama Maman S. Mahayana dan Kasnadi dalam tamasya budaya Jakarta-Bogor. Di emper rumah Bang Maman, hal-hal menarik berikut dapat direnungkan (a) ketidakpuasaannya atas institusi formal karena mengalirkan kebohongan, (b) memilih komunitas untuk mencerdaskan buah kepalanya, (c) pengalaman menulisnya adalah pergulatan sosial budaya lewat meditasi kultural ke berbagai tempat spiritual, (d) semangat lokalitasnya yang tinggi dalam menggerakkan dunia kepenulisan –dan karena itu dia mendirikan penerbit bernama Pustaka Pujangga–, (e) kebiasaan mengarang segala hal dalam pendidikan, dan (f) masa kecilnya sulit membaca –dan karena itu—baru bisa membaca di usia dia belajar di kelas-5 SD.

Unik? Tentu, begitulah jika kejujuran yang menjadi langit pemikiran kita. Persoalannya adalah apa yang Nurel miliki, ternyata, tidak dimiliki oleh kecenderungan remaja kita. Jiwa kepenulisannya muncul, ketika banyak pemikirannya yang tidak terfasilitasi oleh ruang-ruang publik. Di sinilah, maka Nurel mengedarkan pemikirannya berupa buku yang merupakan foto kopi ke berbagai komunitas kemudian dibedah dan dikritisi. Sebuah upaya pencerdasan bangsa, katanya. Ketika, teman-teman lokal lainnya (kemudian mendirikan penderbit Pustaka Ilalang) takut berbagai ancaman –yang mungkin dari pihak—keamaan, dia malah berkerlit, “Wong mencerdaskan anak-anak bangsa kok dilarang.” Di sinilah, tampak dua penting (a) keberanian yang luar biasa, dan (b) jiwa pemberontak khas anak muda. Ketika anak-anak muda lebih banyak memilih demo, lelaki Nurel sebaliknya memilih pena sebagai senjata bertarung pemikirannya.

Dalam ruang diskusi yang tak berdinding itu, Nurel juga tak alergi kritik. Di sinilah, memang akan terjadi proses refleksi dan penajaman. Ternyata, tidak ini saja upaya penajaman itu. Dia bahkan menyusuri tempat-tempat yang dinilai magis, lokalitas, dan spiritualitas. Dalam proses kepenulisannya, dia terinspirasi oleh beberapa tempat religius. Pondok Tegalsari, misalnya, di Ponorogo, adalah salah satu tempat terakhir yang dia kunjungi. Kasan Besari adalah sosok historis yang melahirkan Ronggowarsito sang pujangga besar nusantara. Di tempat-tempat itulah, akunya akan memantik kondisi magis (bawah sadar?) yang menarik. Realita ini barangkali mengingatkan apa yang diungkapkan Rendra, bahwasanya sastrawan (penulis) adalah agen kontemplasi sosial.

Selanjutnya, kenekatan untuk mengembangkan dunia kepenulisan terinspirasi oleh pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan. Yakni, baru di usia SD kelas-5 dia lancar membaca. Hal membuatnya termotivasi setelah mengenal dunia buku di saat-saat dia tekun berkomunitas di Jogjakarta. Di sinilah, barangkali sebuah ruh religius –yang rata-rata—tidak dimiliki oleh para guru. Jika Nurel seorang sastawan jatuh cinta pada dunia kepenulisan maka realita guru kita –yang tidak mencintai kepenulisan– akan menjadi paradoks sepanjang masa. Terlebih jika diamati, dalam berbagai penerbitan buku-bukunya dibiayai sendiri. Andai motivasi Nurel ini menjadi motivasi para guru, tentunya, akan menjadi sinyal positif di masa depan.

Bagaimana dengan Anda? Sebuah bilik cahaya yang menarik untuk diselisik mengingat ruang-ruang gelap dunia pendidikan kita nyaris tidak memberikan tempat untuk penyemaian dunia kepenulisan ini. Jika lahir 1000 Nurel saja, maka ibarat virus ia akan menjalar begitu cepat. Andai tiap kota di Jawa Timur lahir Nurel dengan idealismenya ini maka dinamika perbukuan akan menjadi dunia alternatif yang efektif mengubah mentalitas bangsa yang akut dan parah.

Hal lain yang menarik disimak adalah semangat lokalitas. Artinya, mengapa dia tidak memilih Jogja atau Jakarta sebagai persalinan pemikiran dan tulisan-tulisannya? Jawaban ringan sambil bercanda dia bilang, “Kalau di Jakarta aku kan hanya nomor kesekian puluh saja, atau bahkan ratusan. Tetapi kalau di Lamongan, tentu akan menjadi nomor satu karena yang merintis memang baru Nurel.” Sebuah logika berkarya yang menarik untuk diapresiasi. Pengibaran bendera penerbitan dari kabupaten daerah akan menjadi sejarah di masa depan.

Penulis, selanjutnya, meminjam metafor perjalanan Nurel adalah pentingnya jiwa pemberontak. Sebuah jiwa tidak kompromi atas kemapanan. Jiwa demikian dalam kepenulisan ibarat nyala api yang akan menghangatkan. Karena itu, menarik untuk ditransformasikan kepada siapa pun kita. Terlebih, anak-anak muda yang –nyaris menjadi agen perubahan—ini sudah lama terjebak pada politisasi peran sosialnya. Proses permenungan dan berkarya seperti terlupa oleh hirup pikuk politik.

Hal terakhir, dan ini yang menuntut mobilitas tinggi adalah bagaimana dia menyusuri beragam tempat untuk pengembangan pemikirannya: diskusi dan bedah buku. Sebuah upaya memasyarakatkan pemikiran di satu sisi dan pada sisi lain merupakan gerakan bawah tanah untuk melawan hegemoni arus atas Jakarta. Semacam pemberontakan? Jika meminjam kecenderungan berpikir Nurel, maka hal ini bisa jadi adalah upaya penyebaran virus kepenulisan dan pemberontakan berpikir.

Akhirnya, jika kita mampu mengapresiasi apa yang telah dilakukan Nurel, maka ada baiknya kita memilih sekian pemikiran dan kiprah dalam membumikan pemikiran dan karya. Keberanian Anda jadi penulis adalah mutiara masa depan. Jika itu dipelihara secara sempurna masa depan telah ada digenggaman Anda.
***

*) Pernah dimuat di Ponorogo Pos

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Anzib A. Azis Masyhuri A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Riyadi Amar A. Yusrianto Elga A.H. J Khuzaini A.J. Susmana A.S Laksana Abd. Basid Abdul Azis Sukarno Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Achmad Sunjayadi Adek Alwi Adi Faridh Adian Husaini Adreas Anggit W. Adrizas Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agni Rahadyanti Aguk Irawan M.N. Agus Aris Munandar Agus B. Harianto Agus Bing Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Hartanto Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Naufel Ahmad Suhendra Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Airlangga Pribadi Ajip Rosidi Akbar Ananda Speedgo Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Aldila Avrikartika Alfred Tuname Ali Audah Ali Soekardi Amien Wangsitalaja Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 Andry Deblenk Angela Anggota FSL Anggraini Lubis Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Kurniawan Anton Septian Anwar Nuris Any Rufaidah APSAS (Apresiasi Sastra) Arafat Nur Ari Saputra Ariany Isnamurti Arie Yani Arief Junianto Arifin Hakim Arim Kamandaka Arina Habaidillah Armada Riyanto CM Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran Arwan Arysio Santos AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Atafras Atmakusumah Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Babad Nuca Nepa Babe Derwan Badrut Tamam Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Bambang Kempling Bambang Kuncoro Bambang Satriya Bambang Sugiharto Bandung Mawardi Banyuwangi Bengawan Solo di Karanggeneng Beni Setia Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Blambangan kuno Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P Hatees Budiawan Dwi Santoso Bujang Tan Domang Bung Tomo Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerkak Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah CNN Indonesia D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dahlan Kong Damanhuri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Daniel Paranamesa Danilo Kis Danuji Ahmad Darju Prasetya Darmanto Jatman David ZA Dea Anugrah Dedi Pramono Deni Jazuli Denny Mizhar Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dian Diana A.V. Sasa Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djibril Muhammad Djoko Pitono Djoko Saryono Djulianto Susantio Dody Yan Masfa Dom Dinis Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dwi Arjanto Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo U. Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Edi Purwanto Edith Koesoemawiria EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Eko Endarmoko Eko Nuryono Elin Yunita Kristanti Ellyn Novellin Elnisya Mahendra Em Syuhada’ Emha Ainun Nadjib Eny Rose Eriyanti Esai Evan Ys Evieta Fadjar F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fakhrudin Aris Fanani Rahman Fariz al-Nizar Faruk Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fauzan Al-Anzhari Fazabinal Alim Felix K Nesi Ferdiansyah Thajib Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Forum Sastra Lamongan Furqon Lapoa Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Gde Artawan Gede Mugi Raharja Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gito Waluyo Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Haaretz Hadi Napster Halim HD Hamberan Syahbana Hamdy Salad Hamzah Fansuri Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Harry Susilo Hartono Harimurti Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Henri Nurcahyo Hepi Andi Bastoni Heri CS Heri Latief Heri Listianto Heri Santoso Hermien Y. Kleden Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru CN Heru Joni Putra Hikmat Gumelar Hilmi Abedillah Hudan Hidayat I Made Prabaswara I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi IGK Tribana Ignas Kleden Ignatius Yunanto Imam Muhayat Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Indra J. Piliang Indra Tjahjadi Indra Tranggono IPNU Kabupaten Lamongan 1955 Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwank Jadid Al Farisy Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D Rahman Jamaluddin Mohammad Jamrin Abubakar Jauhari Zailani Javed Paul Syatha Jean Couteau Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jo Batara Surya Joao Ruiz De Castelo Branco Johan Khoirul Zaman John Halmahera John Sinartha Wolo Joko Budhiarto Joko Pinurbo Joko Sandur Joko Widodo Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K.H. Anwar Manshur K.H. Ma'ruf Amin Karanggeneng Kasnadi Katrin Bandel Kemah Budaya Panturan (KBP) Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kingkin Puput Kinanti Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) KOSTELA Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kukuh Yudha Karnanta Kurnia EF L. Ridwan Muljosudarmo Laksmi Sitoresmi Lamongan Lamongan 1916 Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Linda Christanty Liza Wahyuninto Loe Lan Ing Lukisan Rengga AP Lukman Santoso Az Lutfi Rakhmawati Lynglieastrid Isabellita Lysander Kemp M Anta Kusuma M. Aan Mansyur M. Harir Muzakki M. Latief M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S. M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Raudah Jambak M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Majelis Sastra Asia Tenggara Makalah Tinjauan Ilmiah Mala M.S Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marsi Ragaleka Martin Aleida Martin Lings Masdharmadji Mashuri Mathori A Elwa Matroni Muserang Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Misbahus Surur Mochtar Lubis Mohammad Eri Irawan Muafiqul Khalid MD Mudjia Rahardjo Muh Syaifullah Muhajir Arifin Muhamad Rifai Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yamin Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mujtahid Mujtahidin Billah Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Musfi Efrizal Muslim Kasim Musyafak Nadhi Kiara Zifen Nafi’ah Al-Ma’rab Nailunni’am Naqib Najah Naskah Teater Nasrullah Thaleb Nawa Tunggal Nevatuhella Nezar Patria Nina Mussolini-Hansson Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nitis Sahpeni Nizar Qabbani Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nunung Nurdiah Nurel Javissyarqi Nurjanah Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi Obrolan Octavio Paz Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pablo Neruda Pagelaran Musim Tandur Pawang Surya Kencana PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin PDS HB Jassin Pesantren Tebuireng Petrus Nandi Philipus Parera Pipiet Senja Plato Pramoedya Ananta Toer Pratono Pringadi AS Priyatna Abdurrasyid Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi Puji Santosa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana Putu Wijaya R Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Raja Ali Haji Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Ratnaning Asih Ratno Fadillah Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992 Rheza Ardiansyah Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Riyadhus Shalihin Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Rodli TL Rojiful Mamduh Romi Zarman Rosihan Anwar Roso Titi Sarkoro Rudy Polycarpus Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabine Mueller Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Samin Samsudin Adlawi Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sapardi Djoko Damono Saparinah Sadli Sartika Dian Nuraini Sarworo Sp Satmoko Budi Santoso Satriani Satriwan Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas Sejarah SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Sitor Situmorang Siwi Dwi Saputro Siwi Tri Puji B Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Solihin Solo Exhibition Rengga AP Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Sri Wulan Rujiati Mulyadi St Sularto Stefanus P. Elu Suci Ayu Latifah Sudartomo Macaryus Sugiarta Sriwibawa Sugiarto Sujatmiko Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suripto SH Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutamat Arybowo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad Syi'ir Sylvianita Widyawati Syu'bah Asa TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Th Sumartana Thales Theo Uheng Koban Uer Timur Budi Raja Titik Alva-Alvi Choiriyah Tjahjono EP Tjahjono Widarmanto To Take Delight Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tomas Transtroemer Tosa Poetra Toto Gutomo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W. Haryanto W.S. Rendra Wahyu Awaludin Warih Wisatsana Waskiti G Sasongko Wawan Eko Yulianto Wawancara Wemmy Alfadhli Wicaksono Widya Oktaviani Wina Bojonegoro Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan Wisnu T Hanggoro Wowok Hesti Prabowo Y Alprianti Y. Wibowo Yani Arifin Sholikin Yanto Musthofa Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yok’s Slice Priyo Yoks Kalachakra Yona Primadesi Yoram Kaniuk Yunit Permadi Yusi A. Pareanom Yusri Fajar Yuval Noah Harari Yuyun Ifa Naliah Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zawawi Se Zehan Zareez Zen Rachmat Sugito