Udo Z. Karzi*
http://www.lampungpost.com/
Saya membaca sebuah artikel Abdullah Khusairi di rubrik buku berjudul Membangun Malayu dengan Buku (Padang Ekspres, 30 November 2009). Isinya tentang sebuah pesta. Bukan pesta bir atau hura-hura. Tapi, pesta buku.
Malam Anugerah Sagang yang digelar Yayasan Sagang di Hotel Ibis, Pekan Baru, pertengahan bukan Oktober lalu. Sebanyak 13 kategori anugerah diserahkan kepada lembaga dan persona yang layak menerimanya. Tapi yang paling penting dari acara ini adalah bagaimana enam buku diluncurkan.
Enam buku itu, Perjalanan Kelekatu (kumpulan sajak) karya Rida K. Liamsi, Tamsil Syair Api (sajak pilihan Riau Pos 2008), Bulu Mata Susu (kumpulan puisi) karya Ramon Damora, Dunia Melayu dalam Novel Bulang Cahaya dan Tempuling kumpulan sajak karya Rida K. Liamsi, kritik sastra oleh UU Hamidy, Pipa Air Mata (kumpulan cerpen Riau Pos 2008), dan Kampung Kusta (kumpulan karya jurnalistik) Rida Award 2008.
Semuanya diterbitkan Yayasan Sagang. Yayasan yang didirikan Seniman Perdana Rida K. Liamsi.
Membaca artikel ini, pikiran saya "kembali pulang" ke Lampung. Karena ingatan saya tidak lekang dari Negeribatin di ujung selatan Pulau Sumatera itu, saya modifikasi saja judul tulisan itu menjadi Membangun Lampung dengan Buku.
Agak malu hati juga sebenarnya kalau membicarakan dunia perbukuan di Lampung. Apalagi hendak membandingkan dengan Riau; jangan dikata Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.
***
Berdasarkan data--dokumentasi ala kadarnya dari berbagai berita koran, Lampung Post terutama--sepanjang dua tahun (2007-2008), Lampung menghasilkan tidak sampai tidak sampai 20 buku yang ditulis orang Lampung (setidaknya yang mengaku orang Lampung), baik yang berdomisili di Lampung maupun tinggal di luar Lampung, baik diterbitkan penerbit di Lampung maupun penerbit luar Lampung.
Tahun 2007, terdapat buku Talangsari 1989, Kesaksian Korban Pelanggaran HAM Peristiwa Lampung (Fadilasari), 100 M Dari Gardu Pos Kota (antologi puisi, Dewan Kesenian Metro/DKM), Kumpulan Dongeng dari Kalianda (Rudi Suhaimi Kalianda), Setengah Abad Alzier (Himawan Ali Imron, Hasanuddin Z. Arifin, dan Hermansyah), Peri Kecil di Sungai Nipah (novel Dyah Merta) Bau Betina (kumpulan sajak, Binhad Nurrohmat), Sastra Perkelaminan (kumpulan esai Binhad Nurrohmat), Laut Akhir (kumpulan sajak Isbedy Stiawan Z.S.), Lelaki yang Membawa Matahari (kumpulan sajak Isbedy Stiawan Z.S.), Goran (novel Imelda A. Sanjaya), dan Mak Dawah Mak Dibingi (kumpulan sajak Lampung Udo Z. Karzi).
Tahun ini, sampai dengan pertengahan Desember 2008, terdapat buku-buku Demonstran Sexy (kumpulan sajak Binhad Nurrohmat), The Bed Horse, Kuda Ranjang (kumpulan sajak dwibahasa Inggris-Indonesia Binhad Nurrohmat), Setiap Baris Hujan (kumpulan sajak Isbedy Stiawan Z.S.), 100 Tokoh Terkemuka Lampung, 100 Tahun Kebangkitan Nasional (Heri Wardoyo dkk.), Depo Manggarai (novel Nazaruddin), Luka di Champs Elysees (novel Rosita Sihombing), dan Gema Secuil Batu (kumpulan sajak Iswadi Pratama). Sebuah buku lagi, Menuju visi Indonesia 2030, Konstruksi Lampung Prespective (Mustafa), saya tidak tahu penerbit dan tahun terbitnya.
Lalu, Dewan Kesenian Bandar Lampung (DKBL) diberitakan (Lampung Post, 3-2) akan menerbitkan buku legenda yang berkembang dalam masyarakat. Waktu itu, yang sedang dipersiapkan, Legenda Sumur Putri. Tapi, sudah terbit atau belum, saya tidak tahu kabarnya.
Dari jauh, saya mendengar kabar dalam waktu dekat ini Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Teknokra Universitas Lampung (Unila) tengah mempersiapkan buku sejarah Teknokra. Dan, BE Press, sebuah penerbitan di Bandar Lampung memiliki perhatian khusus terhadap khazanah lokal Lampung mempersiapkan dua buku berbahasa Lampung, yaitu Cerita-Cerita jak Bandar Negeri Semuong (kumpulan cerita Asarpin Aslami) dan Di Lawok Nyak Nelepon Pelabuhan (kumpulan sajak Oky Sanjaya).
Dalam pengetahuan saya, setidaknya ada dua lagi nama penulis kelahiran Lampung yang produktif melahirkan buku, yaitu Anjar (Bandung) dan Eko Sugiarto (Semarang). Beberapa rekan asal Lampung, kabarnya, meski tidak berdomisili di Lampung juga menjadi penulis, bahkan memiliki penerbit sendiri.
Dari buku-buku yang disebut tadi, saya hanya menemukan nama Matakata, BE Press, dan Sijado sebagai penerbit buku di Lampung. Sebelumnya, beberapa penerbit Lampung sempat melahirkan buku: Universitas Lampung Press, Teknokra, Dewan Kesenian Lampung (DKL), Bumilada, Pustaka Melayu, Warna, Jung Foundation, dan beberapa LSM. Data ini tidak memasukkan penerbitan proyek yang diselenggarakan pemerintah karena tidak beredar di masyarakat umum, tidak dijual, dan distribusi yang terbatas.
Data ini, boleh jadi, jauh dari akurat. Selain saya tidak memiliki buku-buku tersebut, saya juga tidak memiliki akses informasi yang memadai. Tapi, apa pun, tulisan ini sebenarnya hanya semacam ingatan dan/atau untuk mengingatkan saja.
***
Kembali kepada gagasan membangun Lampung dengan buku, agaknya pikiran ini jauh dari populer. Sepanjang tahun 2008 dan 2009, energi orang Lampung sepertinya telah dan akan terkuras untuk hal-hal yang lebih konkrit dan lebih praktis. Pemilihan kepada daerah (pilkada) tahun 2008 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 lebih jelas kontribusinya untuk kehidupan dan penghidupan bagian sebagian orang. Proyek-proyek fisik yang menelan jutaan bahkan miliaran rupiah tentu lebih nyata juntrungannya. Jangan kata ada momentum pilkada dan pemilu, dalam kondisi normal sekalipun, sedikit sekali yang konsen dengan kerja-kerja budaya dan intelektual.
Namun sekecil apa pun, saya masih berharap ada pihak-pihak yang sedikit peduli dengan kerja-kerja budaya dan intelektual semacam menerbitkan buku. Masyarakat Lampung, saya pikir, harus berterima kasih banyak kepada Isbedy Stiawan Z.S. yang produktif menghasilkan buku-buku karya sastra. Secara tidak langsung, Isbedy telah memperkenalkan (kebudayaan) Lampung ke berbagai belahan bumi dan menyumbang pemikiran yang tidak sedikit bagi pembangunan Lampung melalui karyanya (baca: buku).
Selebihnya, ada juga Panji Utama, Binhad Nurrohmat, M. Arman A.Z., Dyah Merta, Y. Wibowo, Dina Oktaviani, dan lain-lain yang tadi sudah disebut-sebut. Dan, yang paling anyar, Iswadi Pratama (dengan gegap gempita saya sambut buku puisi perdanamu, Gema Secuil Batu). Yang lain, semoga menyusul melahirkan buku.
Pertanyaannya, mengapa harus buku? Soalnya, intelektualitas--tanpa harus mengutip sesiapa pun--sangat lekat dengan pemikiran dalam bidang apa pun (sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya). Pemikiran yang komprehensif, sistematis, dan tentu saja gampang dikutip adalah pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Tulisan pendek (sebuah artikel, sebuah puisi, sebuah cerpen), hanyalah sepercik pemikiran dari sebuah gagasan yang luas dari si penulis. Maka, agar pemikiran seorang menjadi utuh, setidaknya berupaya mencapai utuh, dia harus dibukukan.
Membangun Lampung dengan buku, dengan demikian, sebuah upaya membangun Lampung dengan pemikiran yang lebih komprehensif, sistematis, dan utuh; yang dilakukan seorang penulis, sastrawan, budayawan, pemikir, intelektual atau cendekiawan. Semua profesi ini dalam tataran yang setara: menulis dan menerbitkan buku.
Bagi kebanyakan orang (biasanya disebut awam) mungkin sama sekali tidak terpikirkan untuk membangun Lampung dengan buku. Intelektualitas dan buku memang sebuah upaya untuk tidak menjadi awam, menjadi orang kebanyakan. Upaya menulis buku secara kasat mata memang tidak menguntungkan, tetapi Lampung akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dari gagasan-gagasan yang dielaborasi dalam buku. Dalam bahasa yang sekarang populer: menjadi inspirasi (inspiring) bagi pembangunan Lampung.
***
Secara khusus, saya hendak menyinggung sedikit tentang sebuah tradisi baru. Setelah Hadiah Sastera Rancage 2008 diberikan sastra Lampung, tidak bisa tidak setiap tahun harus ada buku sastra Lampung yang masuk penilaian Rancage. Sebab, sejak 2008 Yayasan Kebudayaan Rancage akan rutin memberikan Hadiah Rancage untuk sastra empat bahasa Sunda, Jawa, Bali, dan Lampung. Dengan kata lain, tidak ada pilihan lain, Lampung harus menerbitkan buku sasta Lampung minimal satu buku satu tahun. Tidak boleh putus. Ini serius.
Dalam sebuah wawancara (The Jakarta Post, 11 Februari 2008), saya mengatakan kondisi ini sebagai kabar gembira untuk sastra dan sastrawan Lampung sekaligus tantangan yang tidak mudah. Soalnya menerbitkan buku sastra Lampung jelas tak untung. Karena itu, pemerintah daerah, penerbit buku, perguruan tinggi, usahawan, sastrawan, dan masyarakat Lampung harus benar-benar mau menyisihkan waktu, tenaga, dan dana untuk membangun tradisi baru bahasa dan sastra Lampung: menulis dan menerbitkan sastra Lampung!
***
Upaya membangun dunia perbukuan di Lampung dan sekaligus juga mendorong kemajuan Lampung melalui dunia pemikiran (buku) memang tidak mudah. Tapi, bukan hal yang utopis. Pengembangan perbukuan di Lampung harus melibatkan banyak pihak. Mari memajukan Lampung dengan buku.
*)Editor pada BE Press, Bandar Lampung, sementara ini tinggal di Pangkalan Bun, Kalteng.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Anzib
A. Azis Masyhuri
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Riyadi Amar
A. Yusrianto Elga
A.H. J Khuzaini
A.J. Susmana
A.S Laksana
Abd. Basid
Abdul Azis Sukarno
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S
Abdurrahman Wachid
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Achmad Sunjayadi
Adek Alwi
Adi Faridh
Adian Husaini
Adreas Anggit W.
Adrizas
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agni Rahadyanti
Aguk Irawan M.N.
Agus Aris Munandar
Agus B. Harianto
Agus Bing
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Fanani Mosah
Ahmad Fatoni
Ahmad Hartanto
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Naufel
Ahmad Suhendra
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Airlangga Pribadi
Ajip Rosidi
Akbar Ananda Speedgo
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Aldila Avrikartika
Alfred Tuname
Ali Audah
Ali Soekardi
Amien Wangsitalaja
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
Andry Deblenk
Angela
Anggota FSL
Anggraini Lubis
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Kurniawan
Anton Septian
Anwar Nuris
Any Rufaidah
APSAS (Apresiasi Sastra)
Arafat Nur
Ari Saputra
Ariany Isnamurti
Arie Yani
Arief Junianto
Arifin Hakim
Arim Kamandaka
Arina Habaidillah
Armada Riyanto CM
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
Arwan
Arysio Santos
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Atafras
Atmakusumah
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Babad Nuca Nepa
Babe Derwan
Badrut Tamam
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Bambang Kempling
Bambang Kuncoro
Bambang Satriya
Bambang Sugiharto
Bandung Mawardi
Banyuwangi
Bengawan Solo di Karanggeneng
Beni Setia
Benny Benke
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Biografi
Blambangan kuno
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P Hatees
Budiawan Dwi Santoso
Bujang Tan Domang
Bung Tomo
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cerbung
Cerkak
Cerpen
Chairil Anwar
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
CNN Indonesia
D. Dudu AR
D. Zawawi Imron
Dahlan Kong
Damanhuri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Daniel Paranamesa
Danilo Kis
Danuji Ahmad
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David ZA
Dea Anugrah
Dedi Pramono
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dian
Diana A.V. Sasa
Didin Tulus
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Diskusi buku
Djibril Muhammad
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Djulianto Susantio
Dody Yan Masfa
Dom Dinis
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Arjanto
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Kartika Rahayu
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwidjo U. Maksum
Edeng Syamsul Ma’arif
Edi Purwanto
Edith Koesoemawiria
EH Ismail
Eidi Krina Jason Sembiring
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Eko Endarmoko
Eko Nuryono
Elin Yunita Kristanti
Ellyn Novellin
Elnisya Mahendra
Em Syuhada’
Emha Ainun Nadjib
Eny Rose
Eriyanti
Esai
Evan Ys
Evieta Fadjar
F Rahardi
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fakhrudin Aris
Fanani Rahman
Fariz al-Nizar
Faruk
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fauzan Al-Anzhari
Fazabinal Alim
Felix K Nesi
Ferdiansyah Thajib
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Forum Sastra Lamongan
Furqon Lapoa
Galuh Tulus Utama
Ganug Nugroho Adi
Gde Artawan
Gede Mugi Raharja
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gito Waluyo
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
H.B. Jassin
Haaretz
Hadi Napster
Halim HD
Hamberan Syahbana
Hamdy Salad
Hamzah Fansuri
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Harry Susilo
Hartono Harimurti
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hawe Setiawan
Henri Nurcahyo
Hepi Andi Bastoni
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Santoso
Hermien Y. Kleden
Hernadi Tanzil
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Joni Putra
Hikmat Gumelar
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
I Made Prabaswara
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
IGK Tribana
Ignas Kleden
Ignatius Yunanto
Imam Muhayat
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra J. Piliang
Indra Tjahjadi
Indra Tranggono
IPNU Kabupaten Lamongan 1955
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iwan Kurniawan
Iwank
Jadid Al Farisy
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D Rahman
Jamaluddin Mohammad
Jamrin Abubakar
Jauhari Zailani
Javed Paul Syatha
Jean Couteau
Jiero Cafe
Jihan Fauziah
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joao Ruiz De Castelo Branco
Johan Khoirul Zaman
John Halmahera
John Sinartha Wolo
Joko Budhiarto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joko Widodo
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K.H. Anwar Manshur
K.H. Ma'ruf Amin
Karanggeneng
Kasnadi
Katrin Bandel
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kingkin Puput Kinanti
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
KOSTELA
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kukuh Yudha Karnanta
Kurnia EF
L. Ridwan Muljosudarmo
Laksmi Sitoresmi
Lamongan
Lamongan 1916
Larung Sastra
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Leo Tolstoy
Lina Kelana
Linda Christanty
Liza Wahyuninto
Loe Lan Ing
Lukisan Rengga AP
Lukman Santoso Az
Lutfi Rakhmawati
Lynglieastrid Isabellita
Lysander Kemp
M Anta Kusuma
M. Aan Mansyur
M. Harir Muzakki
M. Latief
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S.
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Raudah Jambak
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Majelis Sastra Asia Tenggara
Makalah Tinjauan Ilmiah
Mala M.S
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Margita Widiyatmaka
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marsi Ragaleka
Martin Aleida
Martin Lings
Masdharmadji
Mashuri
Mathori A Elwa
Matroni Muserang
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Misbahus Surur
Mochtar Lubis
Mohammad Eri Irawan
Muafiqul Khalid MD
Mudjia Rahardjo
Muh Syaifullah
Muhajir Arifin
Muhamad Rifai
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alimudin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yamin
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Musfi Efrizal
Muslim Kasim
Musyafak
Nadhi Kiara Zifen
Nafi’ah Al-Ma’rab
Nailunni’am
Naqib Najah
Naskah Teater
Nasrullah Thaleb
Nawa Tunggal
Nevatuhella
Nezar Patria
Nina Mussolini-Hansson
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nitis Sahpeni
Nizar Qabbani
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nunung Nurdiah
Nurel Javissyarqi
Nurjanah
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi
Obrolan
Octavio Paz
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pablo Neruda
Pagelaran Musim Tandur
Pawang Surya Kencana
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
PDS HB Jassin
Pesantren Tebuireng
Petrus Nandi
Philipus Parera
Pipiet Senja
Plato
Pramoedya Ananta Toer
Pratono
Pringadi AS
Priyatna Abdurrasyid
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
Putu Wijaya
R Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Rahmat Sularso Nh
Raihul Fadjri
Raja Ali Haji
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ranang Aji SP
Ratnaning Asih
Ratno Fadillah
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Rengga AP
Resensi
Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak 1991-1992
Rheza Ardiansyah
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Riyadhus Shalihin
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rojiful Mamduh
Romi Zarman
Rosihan Anwar
Roso Titi Sarkoro
Rudy Polycarpus
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rx King Motor
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabine Mueller
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Samin
Samsudin Adlawi
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sapardi Djoko Damono
Saparinah Sadli
Sartika Dian Nuraini
Sarworo Sp
Satmoko Budi Santoso
Satriani
Satriwan
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
Sejarah
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Septi Sutrisna
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shinta Maharani
Shiny.ane el’poesya
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Sitor Situmorang
Siwi Dwi Saputro
Siwi Tri Puji B
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Solihin
Solo Exhibition Rengga AP
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sri Wintala Achmad
Sri Wulan Rujiati Mulyadi
St Sularto
Stefanus P. Elu
Suci Ayu Latifah
Sudartomo Macaryus
Sugiarta Sriwibawa
Sugiarto
Sujatmiko
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suripto SH
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutamat Arybowo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syamsudin Walad
Syi'ir
Sylvianita Widyawati
Syu'bah Asa
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Th Sumartana
Thales
Theo Uheng Koban Uer
Timur Budi Raja
Titik Alva-Alvi Choiriyah
Tjahjono EP
Tjahjono Widarmanto
To Take Delight
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tomas Transtroemer
Tosa Poetra
Toto Gutomo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Udo Z. Karzi
Ulil Abshar-Abdalla
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W. Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Awaludin
Warih Wisatsana
Waskiti G Sasongko
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wemmy Alfadhli
Wicaksono
Widya Oktaviani
Wina Bojonegoro
Wingko Legendaris dari Babat-Lamongan
Wisnu T Hanggoro
Wowok Hesti Prabowo
Y Alprianti
Y. Wibowo
Yani Arifin Sholikin
Yanto Musthofa
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yok’s Slice Priyo
Yoks Kalachakra
Yona Primadesi
Yoram Kaniuk
Yunit Permadi
Yusi A. Pareanom
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Yuyun Ifa Naliah
Zaim Rofiqi
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Rachmat Sugito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar